REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG — Sejumlah jembatan di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terputus akibat diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Kamis (18/4/2024) malam. Salah satunya jembatan di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.
“Situasi banjir pada Kamis malam itu telah menyebabkan jembatan lintas di desa kami putus dan tidak dapat dilewati lagi. Kami mohon perhatian masyarakat untuk mencari jalur alternatif,” ujar Kepala Dusun Pancut, Desa Kloposawit, Hariyandi, Jumat (19/4/2024).
Jembatan Kloposawit dengan panjang sekitar 39 meter dan lebar 4,2 meter itu baru diresmikan pada September 2023. Jembatan bailey itu merupakan pengganti jembatan yang roboh akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Juli 2023. Menurut Hariyandi, akibat diterjang banjir lahar dingin pada Kamis malam, salah satu sisi jembatan rusak.
“Jembatan tersebut mengalami kerusakan pada bagian sisi dengan aspal penyambung yang roboh, meskipun secara keseluruhan jembatan masih utuh. Namun, kondisi itu membuat jembatan tidak dapat dilalui karena berbahaya,” kata Hariyandi.
Banjir lahar dingin juga dilaporkan merusak jembatan gantung Gondoruso di Kecamatan Pasirian, serta Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko.
“Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono, yang menghubungkan antardusun, putus di tengah akibat diterjang banjir lahar dingin Semeru, sehingga tidak bisa dilewati,” kata Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono, dalam keterangan video yang diterima Jumat.
Hendrik mengatakan, pihaknya akan memasang tanda agar masyarakat tidak melintasi jembatan tersebut karena berbahaya. “Kondisi debit air cukup deras dan jembatan Jurangmangu mulai Kamis malam ditutup total. Kami berharap ada penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah terkait jembatan yang putus itu,” kata dia.