Jumat 19 Apr 2024 15:05 WIB

Erick Ungkap Tujuan Transformasi Yayasan BUMN 

Erick menilai Yayasan BUMN harus adaptif agar program lebih efektif dan efisien.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong transformasi menyeluruh, termasuk di Yayasan BUMN. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong transformasi menyeluruh, termasuk di Yayasan BUMN. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong transformasi menyeluruh, termasuk di Yayasan BUMN. Erick menyebut transformasi bertujuan agar program Yayasan BUMN bisa lebih efektif dan efisien.

"Kami terus melakukan transformasi termasuk di Yayasan BUMN. Transformasi ini kami lakukan agar bisa memberikan manfaat yang lebih besar untuk masyarakat Indonesia," ujar Erick melalui akun Instagram, @erickthohir pada Jumat (19/4/2024).

Baca Juga

Erick menyampaikan transformasi diperlukan bagi Yayasan BUMN dalam menghadapi dinamika situasi dunia. Erick menilai Yayasan BUMN pun harus lebih adaptif agar program lebih efektif dan efisien. 

"CSR, Yayasan atau Kementerian BUMN tidak boleh kita terpaku seakan-akan sistem kita yang terbaik. Dengan dinamika situasi di dunia hari ini, pasti ada perubahan-perubahan yang mesti kita sesuaikan, mana yang bisa lebih efektif," ucap Erick. 

Erick menyampaikan Kementerian BUMN pun menyusun blueprint atau cetak biru untuk periode 2024-2029. Hal ini pun mencakup transformasi pada Yayasan BUMN. "Saya minta kita fokus hanya di dua bidang di hijau dan kesehatan, supaya nanti ada blueprint baru, nanti Yayasan BUMN siapa pun yang memimpin punya blue print baru, kita mau apa, tolak ukurnya, supaya kita lebih efektif dan efisien lagi," kata Erick. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement