Selasa 23 Apr 2024 23:59 WIB

Begini Kondisi Para Tahanan Warga Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Zionis Israel

Israel telah melakukan kejahatan terhadap para tahanan Palestina

Rep: Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel melakukan sujud syukur setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Warga Palestina yang menjadi sandera Israel melakukan sujud syukur setelah meninggalkan penjara militer Isareli Ofer, di kota Beitonia dekat Ramallah, Tepi Barat, Jumat (24/11/2023). Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan pembebasan sandera sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata selama empat hari. Sebanyak 50 sandera Israel dibebaskan oleh Hamas dan 150 wanita Palestina serta anak-anak yang ditahan di penjara Israel dibebaskan oleh Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan bagaimana kondisi para tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara penjajah. Mereka terlihat kurus, lemah, dan banyak ditemukan tanda-tanda bekas penyiksaan.

Akademisi dan politisi Palestina yang dibebaskan dari penahanan telah kehilangan banyak berat badan, tubuh mereka terlihat sangat kurus dan bentuk wajah benar-benar berubah karena akibat dari pelanggaran mengerikan yang dilakukan penjajah terhadap mereka di dalam penjara.

Baca Juga

Dilansir dari Middle East Monitor pada Selasa (23/4/2024), Penampilan mereka telah berubah sedemikian rupa sehingga anggota keluarga mereka berjuang untuk mengenali mereka. Secara khusus, anak-anak tahanan tidak dapat mengidentifikasi ayah mereka.

Ketua Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, Ramy Abdu, menggambarkan kondisi di mana para tahanan muncul setelah penyiksaan dan penganiayaan yang dialami mereka.