REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Jawa Timur, berencana melakukan revitalisasi pasar tradisional di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, pada 2025. Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih, revitalisasi pasar tersebut sudah menjadi prioritas.
Saat ini, Tutik mengatakan, tengah dilakukan penaksiran aset bangunan Pasar Ngadiluwih oleh tim appraisal. “Sedang dilakukan appraisal terkait nilai asetnya,” kata dia, Selasa (23/4/2024).
Menurut Tutik, revitalisasi Pasar Ngadiluwih melalui dua tahap, yaitu pembongkaran dan pembangunan kembali. Ia mengatakan, pembongkaran pasar ditargetkan dapat diselesaikan pada Oktober 2024. Setelah itu, tender pekerjaan revitalisasi diharapkan sudah berjalan akhir tahun ini.
“Target kami sudah ada kontrak di bulan Maret (2025). Kalau sesuai timeline begitu, tapi kami juga menyesuaikan dengan situasi nantinya,” kata dia.
Saat ini, di Pasar Ngadiluwih tengah dilakukan pembongkaran kios dan lapak pedagang. Pemkab Kediri sudah memasang papan pengumuman yang ditujukan kepada para pedagang, yang isinya antara lain meminta pedagang segera pindah ke lokasi penampungan sementara.
Terhitung 18 Maret 2024, di Pasar Ngadiluwih sudah tidak boleh ada aktivitas jual beli, sehingga para pedagang diminta pindah ke penampungan sementara. Lokasi penampungan sementara itu tak jauh dari Pasar Ngadiluwih, di sebelah timur.