Kamis 25 Apr 2024 00:08 WIB

Iran Kecam Tindakan Keras AS Terhadap Mahasiswa dalam Demo Pro-Palestina

Ia menekankan pelanggar hak asasi manusia terbesar saat ini adalah Amerika dan Barat.

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara pada perayaan Hari Tentara tahunan di pangkalan militer di Teheran, Iran, 17 April 2024.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara pada perayaan Hari Tentara tahunan di pangkalan militer di Teheran, Iran, 17 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Ebrahim Raeisi menggarisbawahi pihak berwenang AS yang menangkap puluhan mahasiswa karena menghadiri protes pro-Palestina dan bahkan mengeluarkan dari universitas baru-baru ini.

Ia menekankan pelanggar hak asasi manusia terbesar saat ini adalah Amerika dan Barat sebagai pendukung rezim Zionis dalam pembunuhan anak-anak dan genosida.

Baca Juga

“Pembebasan Quds adalah pertanyaan nomor satu umat manusia. Perlawanan rakyat Gaza akan mengarah pada kehancuran, pembebasan Quds Suci dan Palestina,” tutur dia.

Dia mengatakan rakyat Iran dan Pakistan sama-sama membela bangsa Palestina sebagai keyakinan bersama dan mengecam Pemerintah Amerika Serikat karena memberi tindakan keras dengan mengeluarkan mahasiswa dari universitas karena protes pro-Palestina.

“Rakyat Iran dan Pakistan sama-sama membela bangsa Palestina yang tertindas. Iran Islam akan terus membela perlawanan dan bangsa Palestina yang tertindas dengan bangga,” kata Presiden Raeisi pada upacara di Universitas Lahore sebagai kelanjutan dari kunjungan ke Pakistan, Selasa (23/4/2024).

Merujuk pada serangan balasan militer Iran terhadap rezim Zionis pada 13 April atas serangan sebelumnya pada 1 April terhadap konsulat Iran, Raiesi mengatakan bangsa besar Iran menghukum rezim Zionis atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus yang bertentangan dengan semua hukum internasional.

“Jika Zionis melakukan kesalahan dan menyerang wilayah Islam Iran, kondisi mereka akan sangat berbeda. Tidak jelas apakah akan ada yang tersisa dari rezim Zionis (setelah agresi baru mereka),” tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement