Kamis 02 May 2024 03:34 WIB

Di Seminar OKI, Ketua Komisi HLNKI MUI Tekankan Dialog Lintas Agama dalam Perdamaian

Asia Tenggara telah lama menjadi ajang konflik rebutan pengaruh antarnegara besar.

Red: Budi Raharjo
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) MUI, Prof Bunyan Saptomo (kedua dari kanan) berfoto bersama pejabat OKI yang menghadiri seminar.
Foto: Ist
Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) MUI, Prof Bunyan Saptomo (kedua dari kanan) berfoto bersama pejabat OKI yang menghadiri seminar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) MUI, Prof Bunyan Saptomo menyampaikan pentingnya pengarusutamaan dialog lintas agama dalam strategi perdamaian ASEAN.

Hal itu disampaikan dalam dialog internasional yang diselenggarakan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM) pada 22-24 April 2024. Seminar ini mengangkat tema “Intercultural Dynamics in South East Asia”.

“Untuk mewujudkan komunitas ASEAN yang bukan hanya toleran, tapi juga solidaritas antarkelompok masyarakat, para pemimpin ASEAN perlu mengarusutamakan dialog lintas agama dalam strategi perdamaian ASEAN” kata Bunyan Saptomo, seperti ditulis MUI.or.id.

Menurutnya, Kawasan Asia Tenggara telah lama menjadi ajang konflik rebutan pengaruh antarnegara dan peradaban besar di dunia, mengingat lokasinya yang sangat strategis (antara dua benua dan dua Samudra). Meskipun sudah ada referensi tentang toleransi dan moderasi lintas agama, kata dia, dalam prakteknya kegiatan dialog lintas agama di ASEAN belum diintegrasikan dalam program resmi ASEAN.