REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (Sestama BIN) Komjen Bambang Sunarwibowo memandang bahwa BIN dan IKN perlu meningkatkan sinergitas.
Sinergi dan kolaborasi kedua institusi sangat dibutuhkan dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis yang semakin kompleks, baik dalam tataran global maupun regional.
"Kerja sama yang erat antara IKN dan BIN diperlukan untuk menghadapi ancaman yang berkembang, mulai dari keamanan konvensional hingga ancaman siber," ujar Komjen Pol Bambang.
Sestama BIN itu melanjutkan bahwa institusi yang dipimpin oleh Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan akan bersinergi dengan Otorita IKN untuk menguatkan sistem pertahanan dan keamanan di IKN.
Salah satu upaya tersebut dilaksanakan melalui penyiapan Sistem pertahanan dan keamanan berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan terpusat pada One Signal Network.
Di tempat yang sama, Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya menjelaskan bahwa IKN akan menjadi pusat pemerintahan yang aman, modern, dan berkelanjutan.
“Sistem pertahanan dan keamanan yang dibangun melalui sis Hankamrata yang mengintegrasikan berbagai aspek pertahanan militer dan non militer, yang selaras dengan diplomasi dan didukung oleh pertahanan cerdas yang sedang dibangun dan dikembangkan oleh Kementerian Pertahanan,” terangnya
Sementara itu, konsep smart security yang telah dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) Pertahanan dan Keamanan IKN pada Oktober 2023 lalu, telah menjadi landasan penting dalam penyusunan strategi keamanan cerdas di IKN.
“Kami telah mengintegrasikan konsep smart security ini dengan kebijakan dan program yang sedang berjalan, termasuk dengan pihak-pihak terkait seperti BIN dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di IKN,” kata Jaka.