Jumat 10 May 2024 21:30 WIB

In Picture: Kendala Pertanian Hidroponik di Malang

Sulitnya meningkatkan produksi akibat banyaknya bibit kemasan ulang berkualitas buruk.

Red: Tahta Aidilla

Petani hidroponik Rasyid Ridho memeriksa kondisi sayuran selada yang dibudidayakan di rumah kaca Zaadi Farm, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Jumat (10/5/2024). Petani sayur hidroponik setempat mengeluhkan sulitnya meningkatkan produksi akibat banyaknya bibit kemasan ulang berkualitas buruk di pasaran sehingga dari luas lahan 136 meter persegi hanya mampu menghasilkan panen sebanyak 100 kilo per minggu atau sepertiga dari potensi maksimal panen per minggu. (FOTO : ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Petani hidroponik Rasyid Ridho memeriksa kondisi bibit sayuran selada yang dibudidayakan di rumah kaca Zaadi Farm, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Jumat (10/5/2024). Petani sayur hidroponik setempat mengeluhkan sulitnya meningkatkan produksi akibat banyaknya bibit kemasan ulang berkualitas buruk di pasaran sehingga dari luas lahan 136 meter persegi hanya mampu menghasilkan panen sebanyak 100 kilo per minggu atau sepertiga dari potensi maksimal panen per minggu. (FOTO : ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,   KARANGPLOSO. --  Petani hidroponik memeriksa kondisi sayuran selada yang dibudidayakan di rumah kaca Zaadi Farm, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Jumat (10/5/2024).

Petani sayur hidroponik setempat mengeluhkan sulitnya meningkatkan produksi akibat banyaknya bibit kemasan ulang berkualitas buruk di pasaran sehingga dari luas lahan 136 meter persegi hanya mampu menghasilkan panen sebanyak 100 kilo per minggu atau sepertiga dari potensi maksimal panen per minggu.

 

sumber : ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement