Kamis 16 May 2024 16:31 WIB

In Picture: Tumpukan Sampah Penuhi Trotoar Jalan Sukmajaya Depok

Tumpukan sampah imbas dari penutupan TPA Cipayung.

Rep: Putra M. Akbar/ Red: Edwin Dwi Putranto

Seorang anak menutup hidungnya saat berjalan di dekat tumpukan sampah di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Spanduk imbauan yang terpasang di dekat tumpukan sampah di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga berjalan dengan latar belakang tumpukan sampah di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pedagang melintas di dekat tumpukan sampah di Taman Merdeka, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Seekor kucing melintas di dekat tumpukan sampah di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga berjalan di dekat tumpukan sampah di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga berjalan di dekat tumpukan sampah di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Sampah boneka yang disangkutkan pada pohon di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Warga berjalan dengan latar belakang tumpukan sampah di Taman Merdeka, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Anak-anak menutup hidungnya saat berjalan di dekat tumpukan sampah di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024). Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok. Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Warga berjalan di dekat tumpukan sampah di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (16/5/2024).

Dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung pada 13 dan 14 Mei 2024 lalu masih terdapat tumpukan sampah yang belum diangkut di beberapa titik jalan di Kota Depok.

Hal tersebut membuat warga memilih untuk membuang sampah-sampah yang didominasi oleh limbah rumah tangga tidak pada tempatnya hingga ke pinggir jalan protokol dan menutup akses pejalan kaki.

sumber : Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement