Senin 27 May 2024 16:08 WIB

RM BTS Ungkap Susahnya Jadi Leader BTS Hingga Hampir 'Ingin Mati'?

RM BTS menceritakan tekanan besar menjadi leader BTS kepada Jimin.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
RM BTS (kanan) dan Jimin (kiri). Dalam video yang ditayangkan di Bangtan TV, RM mengungkapkan tantangan ketika menjadi leader BTS.
Foto: Dok. Youtube/Bangtan TV
RM BTS (kanan) dan Jimin (kiri). Dalam video yang ditayangkan di Bangtan TV, RM mengungkapkan tantangan ketika menjadi leader BTS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Leader BTS, RM, baru-baru ini mengungkapkan perasaan terdalamnya mengenai tekanan besar yang dihadapinya sebagai pemimpin grup K-pop tersebut. Di sebuah forum daring, warganet ramai mendiskusikan berita utama dan artikel media yang berasal dari video terbaru anggota BTS di kanal BANGTAN TV di YouTube.

Rekaman itu direkam sekitar enam bulan lalu. Dalam video tersebut, RM terlibat dalam percakapan terbuka dengan sesama anggota Jimin, sambil merenungkan album solo keduanya, Right Place, Wrong Person. RM menceritakan tekanan besar yang dihadapinya sebagai pemimpin BTS.

Baca Juga

Pada satu titik, RM dengan jujur mengakui bahwa dia hampir "ingin mati" karena tekanan yang luar biasa dan beban harapan orang lain. Padahal, dia merasa seperti, "seorang pria Korea berusia 29 tahun yang tidak berarti, yang kebetulan hidup sedikit kehidupan yang berbeda".

Dalam percakapan yang menyentuh hati tersebut, RM mengatakan kepada Jimin. "Terutama saya, di tim ini, selalu harus berbicara dengan benar, tentang hal-hal baik, membela tim di depan semua orang. Yang diharapkan orang dari saya adalah pidato, wawancara, berbicara bahasa Inggris, dan berbicara sebagai minoritas,” kata penyanyi rap bernama Kim Nam-joon itu, dilansir Allkpop, Senin (27/5/2024).

"Kami telah melalui ini selama 10 tahun. Tekanan ini. Pada titik tertentu, gagasan bahwa kami harus menjadi 'baik' dan 'berbeda' dari orang lain. Alasan saya menyukai BTS adalah karena itu adalah sebuah grup musik, tapi harus peduli dengan sudut pandang orang lain membuatku berpikir, jika terus begini, aku ingin mati,” ujar penyanyi kelahiran 12 September 1994 itu.

RM mengungkapkan, perasaan tersebut adalah bagian dari motivasi di balik pembuatan album solo barunya. Army (sebutan untuk penggemar BTS) pun bereaksi dengan empati dan dukungan:

- "Bahkan hanya membayangkan menjadi pemimpin BTS saja sudah membawa beban seperti itu."

- "Saya tahu dia berada di bawah tekanan tambahan sebelum berangkat wajib militer."

- "Inilah mengapa aku menyukai RM!"

- "Kami bahkan tidak bisa membayangkan tekanan yang selalu dia rasakan."

- "Dia memberikan pidato di PBB pada usia muda; tentu sangat menantang untuk menangani semua itu sebagai seorang pemimpin."

- "Aku tidak percaya dia hampir berpikir untuk mati."

- "Aku suka musiknya kali ini."

- "Memang benar dia adalah pemimpinnya, tapi harus menangani sekitar 95 persen dari seluruh wawancara. Dia adalah pendukung utama BTS, dan tekanan dalam memilih setiap kata dengan hati-hati pasti berdampak buruk pada suatu saat. Patut dipuji bahwa dia berhasil melewati semua ini."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement