Selasa 29 Aug 2017 16:44 WIB

Menpora Minta Maaf Prestasi Indonesia Merosot

Rep: Dessy Suciati/ Red: Indira Rezkisari
Menpora Imam Nahrawi, Menko PMK Puan Maharani, dan Menteri Belia dan Sukan Malaysia Khairy Jamaluddin (dari kiri depan) berfoto bersama pemenang nomor renang 50 meter gaya punggung Sea Games 2017 di National Aquatic Centre, Kuala Lumpur, Senin (21/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Menpora Imam Nahrawi, Menko PMK Puan Maharani, dan Menteri Belia dan Sukan Malaysia Khairy Jamaluddin (dari kiri depan) berfoto bersama pemenang nomor renang 50 meter gaya punggung Sea Games 2017 di National Aquatic Centre, Kuala Lumpur, Senin (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat terkait prestasi olahraga di SEA Games Kuala Lumpur yang belum memenuhi target. Ia pun mengaku bertanggung jawab terhadap prestasi Indonesia tersebut dan akan menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah.

“Wajar kita semua prihatin dengan hasil ini dan saya pun harus mohon maaf, saya bertanggung jawab terhadap ini semua dan sudah barang pasti ini akan menjadi evaluasi total kami,” ujar Imam di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/8).

Lebih lanjut, Imam juga mengatakan telah meminta kepada satuan pelaksana program Indonesia Emas dan KOI untuk melakukan evaluasi. Menurut dia, ajang SEA Games ini akan menjadi bahan evaluasi total untuk mempersiapkan ke perhelatan berikutnya yakni Asian Games.

Evaluasi tersebut akan dilakukan baik terhadap para atlet, wasit, maupun permasalahan teknis lainnya. Hingga pukul 16.30 WIB, Indonesia menduduki peringkat kelima setelah Singapura. Total medali sementara yang diperoleh yakni 175, yang terdiri dari 36 emas, 62 perak, 77 perunggu.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement