Sabtu 01 Jun 2024 19:19 WIB

IEA: Adopsi Teknologi Bersih yang Cepat Bisa Membuat Energi Jadi Lebih Murah

Teknologi energi bersih sudah lebih kompetitif dalam hal biaya selama masa pakainya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Adopsi teknologi bersih yang cepat dapat meningkatkan keterjangkauan energi, demikian menurut laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Adopsi teknologi bersih yang cepat dapat meningkatkan keterjangkauan energi, demikian menurut laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adopsi teknologi bersih yang cepat dapat meningkatkan keterjangkauan energi, demikian menurut laporan terbaru dari Badan Energi Internasional (IEA). Badan tersebut menegaskan bahwa tugas utama pemerintah di seluruh dunia adalah membuat teknologi energi bersih lebih mudah diakses oleh mereka yang mungkin kesulitan dengan biaya di awal.

IEA juga mencatat bahwa investasi tambahan di sektor ini diperlukan untuk mencapai target net zero pada tahun 2050.

Baca Juga

“Laporan ini menunjukkan bahwa untuk mencapai net zero pada 2050 butuh investasi tambahan. Namun hal itu akan mengurangi biaya operasional sistem energi global lebih dari setengahnya selama dekade mendatang, dibandingkan dengan kebijakan saat ini. Hasil akhirnya adalah sistem energi yang lebih terjangkau dan lebih adil bagi konsumen,” demikian pernyataan IEA seperti dilansir Arab News, Sabtu (1/6/2024).

Menurut IEA, teknologi energi bersih sudah lebih kompetitif dalam hal biaya selama masa pakainya, dibandingkan dengan teknologi yang bergantung pada bahan bakar konvensional seperti batu bara, gas alam, dan minyak.