MANILA -- China mengganggu evakuasi tentara Filipina yang membutuhkan perawatan di rumah sakit di Perairan Second Thomas Shoal yang dikuasai Manila pada Maret dan Mei 2024, kata para pejabat Filipina pada Selasa (4/6/2024). Hal itu merujuk insiden lain yang sebelumnya belum terekspose ke publik, yang menunjukkan meningkatnya ketegangan antara Manila dan Beijing mengenai klaim mereka yang saling bersaing di wilayah Laut Cina Selatan.
Panglima Militer Filipina Jenderal Romeo Brawner berbicara kepada wartawan tentang gangguan yang terjadi pada Maret lalu, dan bagaimana misi militer untuk memindahkan seorang prajurit yang sakit bertugas di pos terdepan angkatan laut di perairan dangkal tersebut ke rumah sakit dihalangi oleh kapal-kapal China.
Brawner mengatakan, militer Filipina akhirnya berhasil mengangkut tentara tersebut ke Pulau Palawan di Filipina barat dengan bantuan penjaga pantai keesokan harinya. Meskipun saat evakuasi berlangsung, kapal-kapal China berlayar di dekat perairan dangkal tersebut.
Sebuah sumber yang mengetahui insiden tersebut mengatakan kepada Kyodo News pada Selasa malam, personel penjaga pantai Filipina dipanggil dari sebuah pulau untuk membantu pemindahan pasien pada saat ada campur tangan China. Sumber tersebut juga mengatakan, China mengganggu Filipina pada bulan Mei ketika kapal penjaga pantai berkecepatan tinggi mengevakuasi tiga prajurit dari pos terdepan Angkatan Laut (AL) Filipina untuk menerima perawatan medis.
Senator Filipina Francis Tolentino mengatakan kepada wartawan bulan lalu, terjadi tabrakan antara kapal Filipina dan China selama evakuasi prajurit. Filipina secara teratur mengirimkan perbekalan ke pos terdepan AL di perairan dangkal tersebut dan merotasi personelnya di sana. Sementara China, yang mengeklaim wilayah tersebut, telah melakukan intervensi dengan memblokir atau menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina lebih sering sejak tahun lalu.
Pada hari yang sama pada Mei lalu ketika China mengganggu pemindahan prajurit yang terluka, penjaga pantai China menyita satu dari empat paket yang dijatuhkan oleh pesawat Filipina untuk pasukan Filipina di pos terdepan AL. Kemudian, penjaga pantai China membuang isi paket tersebut ke dalam air, menurut kepada militer Filipina.