Selasa 11 Jun 2024 21:39 WIB

Keracunan Makanan Dialami 126 Warga di Selatan Sukabumi, Satu Korban Diduga Meninggal

Penyebab meninggalnya korban yang meninggal masih dipastikan karena disertai kejang.

Rep: Arie Lukihardianti bandung 24jam/ Red: Partner
.
Foto: network /Arie Lukihardianti bandung 24jam
.

Penanganan korban keracunan makanan di Puskesmas Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Selasa (11/6/2024).
Penanganan korban keracunan makanan di Puskesmas Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Selasa (11/6/2024).

SUKABUMI--Peristiwa keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi dan kali ini dialami warga di Kecamatan Sagaranten dan Curugkembar. Dalam peristiwa itu ada sebanyak 126 orang warga mengalami gejala keracunan dan satu orang diantaranya diduga meninggal karena keracunan.

Dari informasi yang diperoleh korban yang meninggal adalah Nasyifa Rahayu (9 tahun) yang meninggal ketika medapatkan perawatan di RSUD Sagaranten Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 21.45 WIB. Plh kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Andi Rahman menerangkan, awalnya puluhan orang warga mengalami gejala dengan keluhan yang sama yakni mual, muntah, menceret, lemas dan demam.

'' Warga tersebut langsung mendapatkan penanganan medis, baik puskemas Curugkembar maupun di rujuk ke rumah sakit Sagaranten,'' ujar Andi kepada wartawan, Selasa (11/6/2024). Ia menerangkan pihaknya kini tengah memastikan penyebab meninggalnya warga diduga keracunan masal tersebut.

Dinkes kata Andi, meminta direktur rumah sakit untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. '' Kalau dari keracunan saya yakin tidak ada hubungan yang signifikan, karena yang lainnya tidak ada kejang," imbuhnya.

Andi menerangkan, warga diduga mengalami keracunal masal selain orang dewasa juga banyak anak anak yang dirawat di posko. Sementara yang dirujuk ke rumah sakit hanya korban yang kondisinya harus mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Menurut Andi, kalau dilihat dari keracunan makanan, berarti itu racun yang ganas. Sementara jika yang menyebabkan kejang itu, yang menyerang saraf itu rata-rata bakteri faktogen yang keras racunnya.

'' Tapi kan kasusnya hanya dia (korban meninggal), anak-anak yang lainnya tidak ada yang kejang," ungkap Andi. Dalam artian penyebab meninggalnya bisa bukan keracunan karena ada kejang.

Namun lanjut Andi, pihaknya sekarang masih belum bisa menyimpulkan. Ia mengatakan bisa saja penyebabnya bukan dari keracunan makanan karena tidak didukung data yang lainnya.

Seperti diketahui, puluhan warga di dua kecamatan yakni Curugkembar dan kecamatan Sagarenten, Senin, (10/6/2024l mengalami mual dan muntah, menceret, lemas serta demam. Mereka di duga mengalami keracunan seusai mengkonsumsi makanan dari acara syukuran pra nikah di salah satu rumah warga di kampung Cimanggir, Desa Pasanggrahan.

Data sementara yang berhasil dihimpun, hingga Selasa malam korban berjumlah 126 orang. Ratusan orang itu ada yang dirawat di puskesmas dan rumah sakit.n Riga Nurul Iman

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement