Kamis 27 Jun 2024 10:38 WIB

Orientalis Tuding Quran Fiktif, Sains Buktikan Ayat Keledai Bangkit dari Tulang Belulang

Masih ada sel punca di tulang belulang keledai tersebut.

Red: A.Syalaby Ichsan
Dora keledai dan Diego seekor anak sapi yang sangat akrab.   (ABC/Chrissy Arthur)

Sel Punca (Stem Cells) merupakan sel yang belum memiliki bentuk (belum terdiferensiasi) dan belum mempunyai fungsi spesifik layaknya sel lainnya pada organ tubuh. Sel punca berbeda dengan sel-sel lainnya yang terdapat dalam tubuh, yang telah mengalami diferensiasi, misal sel otot jantung (kardiomiosit), sel neuron (saraf), dan sel pankreas, mereka semuanya telah memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik.

Sel Punca terjadi beberapa saat setelah terjadinya konsepsi antara sel telur (ibu) dengan sperma (ayah). Sel ini merupakan sel yang sangat awal terbentuk, belum terdiferensiasi, dan merupakan induk dari semua sel fungsional lainnya. Sel Punca yang terjadi beberapa saat setelah konsepsi dikenal sebagai embryonic stem cells (ESC), atau Sel Punca Embryonik.

Dari ESC inilah kemudian berkembang (terdiferensiasi) menjadi sel-sel otot jantung, sel-sel saraf, sel-sel pembentuk darah, dan sebagainya. Jadi, asal-muasal sel- sel fungsional atau jaringan atau organ adalah Sel Punca Embryonik (atau Embryonic Stem Cells, ESC). Namun pada orang dewasa, ada pula Sel Punca yang disebut sebagai adult stem cells (ASC); dan ASC ini tersimpan di jaringan-jaringan tubuh tertentu, termasuk dalam sumsum tulang.

photo
Sel Punca (Ilustrasi) - (Ist)

Salah satu fungsi ASC adalah mengganti sel-sel tertentu yang rusak. Terapi Sel Punca (Stem Cells Therapy), biasanya dilakukan dengan mengambil ESC dari tali pusat bayi atau ASC dari sumsum tulang manusia dewasa. ASC ini lalu dikultur untuk dikembangkan apakah sebagai sel-sel otot jantung atau sel-sel pankreas, tergantung keperluannya. Jadi diketahui bahwa dalam sumsum tulang maupun pada jaringan-jaringan organ tersimpan ASC.

Jika melihat kembali kisah Nabi Hezqiyal pada Alquran, buku yang ditulis berdasarkan tafsir ilmi tersebut menjelaskan, tulang belulang keledai maupun sisa-sisa jaringan yang ikut bersamanya mengandung adult stem cells (ASC), sekecil apa pun jumlahnya. Dengan kuasa Allah, gen/DNA yang ada dalam ASC tersebut dapat dihidupkan kembali atau direprogram menjadi ESC, sehingga DNA mampu menyandi (coding) kembali proses-proses metabolisme, yang akhirnya mengarah ke pem- bentukkan jaringan-otot jantung, saraf, dan darah serta daging; sehingga akhirnya dengan kuasa Allah hiduplah kembali keledai itu.

Proses inilah yang nampaknya diperlihatkan oleh Allah kepada Rasul-Nya, Nabi Hezqiyal, sehingga ia yakin akan kebenaran dan kuasa Allah dalam membangkitkan sesuatu yang telah hancur. Beliau kemudian bersabda: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Apakah ASC yang tersimpan dalam sumsum tulang ekor paling ujung ini (yang kemungkinan berasal dari primitive streak) sama dengan ‘ajb aż-żanab? Baca juga: Akhirnya Sains Ungkap Kebenaran Hadits Manusia akan Dibangkitkan dari Tulang Ekor.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement