REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Penetapan 1 Muharram 1446 Hijriyah kali ini terjadi perbedaan antara Pemerintah, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama.
Pemerintah, melalui penanggalan nasional, menyatakan 1 Muharram yang menandai tahun baru Islam Hijriyah 1446 bertepatan pada Ahad 7 Juli 2024. Keputusan ini sama dengan Muhammadiyah.
Mengutip laman portal Muhammadiyah, Dalam argumentasinya, Muhammadiyah menyatakan untuk menentukan awal Muharram 1446 H, berdasarkan perhitungan astronomis, konjungsi bulan terjadi pada Jumat, 5 Juli 2024 pukul 22:57:19 GMT.
Selanjutnya, imkan rukyat atau kemungkinan terlihatnya bulan sabit pertama terjadi pada Sabtu, 6 Juli 2024 pukul 11:30:38 GMT dengan tinggi bulan sekitar 6 derajat dan elongasi 8 derajat.
Berdasarkan kriteria Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), kondisi ini sudah memenuhi syarat untuk menetapkan awal bulan Muharram 1446 H jatuh pada Ahad, 7 Juli 2024
Sementara itu, dikutip dari laman resmi NU, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa awal bulan Muharram 1446 H jatuh pada Senin (8/7/2024) atau mulai Ahad (7/7/2024) malam Senin.
"Awal bulan Muharram 1446 H bertepatan dengan Senin Legi 8 Juli 2024 M (mulai malam Senin) atas dasar istikmal (bulan sebelumnya digenapkan 30 hari)," sebagaimana tertulis dalam Pengumuman Nomor : 045l6/LF–PBNU/VII/2024 yang dikeluarkan pada Ahad (6/7/2024).
Keputusan didasarkan pada hasil istikmal, bahwa tidak ada yang melaporkan melihat hilal 1 Muharram 1446 H pada Sabtu, 29 Dzulhijjah 1445 H bertepatan 6 Juli 2024 M.
"Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Sabtu Wage, 29 Dzulhijjah 1445 H / 6 Juli 2024 M. Laporan lokasi yang menyelenggarakan rukyatul hilal pada saat ini terlampir. Semua lokasi tidak melihat hilal," tulis pengumuman itu.
LF PBNU..