Rabu 10 Jul 2024 10:44 WIB

Mama Sempur, Ulama Besar dari Purwakarta

Gelar mama bermakna ulama atau tokoh agama dalam tradisi budaya Sunda.

Red: Hasanul Rizqa
Mama Sempur
Foto: Dok ist
Mama Sempur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir-akhir ini, di berbagai platform media sosial, video yang menampilkan sosok Mama Ghufron mengundang kontroversi. Lelaki yang bernama asli Iyus Sugiman ini mengaku, antara lain, telah menulis ratusan kitab berbahasa Arab dan juga melakukan "video call" dengan malaikat maut. Ia juga berbicara dengan campuran bahasa Arab secara sepotong-potong, dengan kata-kata yang tidak bisa dimengerti.

Masih belum bisa dipastikan, mengapa dan bagaimana seorang Iyus Sugiman dapat menyandang gelar "mama." Dalam tradisi masyarakat Muslim Sunda, sebutan mama berarti ‘bapak.’ Biasanya, panggilan itu disematkan kepada seorang tokoh ulama, setara ajengan atau kiai.

Baca Juga

Tentunya, Iyus bukan satu-satunya orang yang dipanggil "mama". Bahkan, banyak tokoh Muslim Sunda yang bergelar tersebut dan memang sangat layak untuk disebut demikian. Salah seorang di antaranya adalah Mama Sempur.

Mama Sempur merujuk pada sosok KH Tubagus Ahmad Bakri, seorang ulama besar dari daerah Purwakarta, Jawa Barat. Ia lahir pada 1839 M dari pasangan Syekh Tubagus Sayida dan Umi. Kakeknya dari jalur ayah, Tubagus Arsyad al-Bantani, merupakan mufti Kesultanan Banten. Silsilahnya juga sampai pada Sunan Gunung Jati dan bahkan Nabi Muhammad SAW melalui Sayyidina Husain bin Ali.