REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) angkat bicara terkait isu yang menyebabkan kerugian PT Wijaya Karya atas pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan pembangunan kereta cepat ditujukan untuk kemajuan transportasi agar meningkatkan konektivitas dan perekonomian antara Jakarta dan Bandung melalui transportasi massal ramah lingkungan yang modern.
"Dalam proses pembangunannya, proyek Kereta Cepat Whoosh sudah mempertimbangkan banyak hal yang telah dikoordinasikan bersama seluruh pemangku kepentingan yang terlibat," ujar Eva dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Eva menjelaskan operasional Whoosh saat ini terus meningkat dari 14 perjalanan reguler per hari pada Oktober 2023 menjadi 48 perjalanan reguler per hari sejak Mei 2024. Selanjutnya pada awal 2025, Eva menyebut jumlah perjalanan kereta dapat mencapai hingga 62 per hari.
"Rata-rata volume penumpang Whoosh per hari juga mengalami peningkatan secara bertahap dengan rekor penumpang tertinggi saat ini sudah mencapai 24 ribu per hari," ucap Eva.
Berdasarkan data Juli 2024, Eva mengatakan, Whoosh telah membawa rata-rata sekitar 17 ribu hingga 18 ribu penumpang per hari saat hari kerja dan 18 ribu hingga 22 ribu per hari saat akhir pekan. Rekor okupansi tercipta pada 5 Juli 2024 dengan melayani 24 ribu penumpang.
Eva menyampaikan KCIC pun terus meningkatkan sejumlah layanan, termasuk memberikan kemudahan untuk masyarakat dapat menjangkau stasiun whoosh dengan menghadirkan Integrasi antarmoda. Eva menyebut seluruh stasiun Whoosh yang beroperasi saat ini sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya.
"Di stasiun halim tersedia layanan LRT Jabodebek, Bus Transjakarta, Bus menuju Bandara Soekarno-Hatta, Shuttle menuju Bandara Halim Perdanakusuma, serta taksi dan transportasi daring," sambung Eva.
Sedangkan di stasiun Padalarang tersedia layanan KA Feeder, Commuter Line, Bus Trans Metro Pasundan, Shuttle menuju Kawasan Kota Baru Parahyangan serta taksi dan transportasi daring. Eva mengatakan layanan Shuttle menuju Bandung, Bus menuju kawasan Summarecon Bandung, serta taksi dan transportasi daring juga tersedia di Stasiun Tegalluar.
Menurut Eva, peningkatan minat masyarakat menggunakan Whoosh juga terlihat melalui hadirnya penumpang rutin yang menjadi pengguna setia Whoosh. KCIC, lanjut dia, juga telah menghadirkan layanan kartu berlangganan melalui Frequent Whoosher yang bisa dibeli di stasiun Whoosh Halim, Padalarang dan Tegalluar.
"Adapun terkait klaim sebesar Rp 5 triliun yang disampaikan pada sejumlah pemberitaan, dapat kami sampaikan dalam prosesnya semua yang berkaitan dengan penagihan di KCIC harus melalui prosedur administrasi agar semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik termasuk dari sisi keuangan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik," kata Eva.