REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tuan rumah Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP29) Azerbaijan mengumumkan akan meluncurkan dana perubahan iklim baru. Langkah ini bertujuan memobilisasi dana bantuan perubahan iklim ke negara-negara berkembang senilai 1 miliar dolar AS.
Azerbaijan berharap dana ini berasal dari kontribusi negara-negara penghasil bahan bakar fosil serta perusahaan-perusahaan minyak dan gas. COP29 yang digelar di Baku pada bulan November mendatang akan diawasi dewan multinasional.
Awalnya, Azerbaijan ingin menarik pungutan dari produksi bahan bakar fosil untuk mengumpulkan dana perubahan iklim. Tapi rencana itu dibatalkan setelah ada penolakan dari sejumlah negara.
"Negara-negara yang kaya dengan sumber daya alam harus di garis depan dalam mengatasi perubahan iklim. Kami memanggil para pendonor untuk bergabung bersama kami sehingga kita bisa mencapai rencana COP29 untuk memperkuat ambisi dan tindakan," kata Presiden COP29 dan Menteri Ekologi Azerbaijan Mukhtar Babayev, Sabtu (19/7/2024).