REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Makkah merupakan sebuah kota yang berusia sangat tua. Lebih tua dibandingkan kota lain, seperti Mesir, Irak, Iran, Yaman, dan Madinah. Kota ini, telah dikenal sebelum Islam, yakni sejak zaman Nabi Ibrahim alaihissalam (AS).
Namun, menurut Junaidi Halim dalam bukunya, Makkah-Madinah dan Sekitarnya, Kota Makkah adalah kota tertua di dunia. Bahkan, ia sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS. Konon, Nabi Adam dahulunya diturunkan ke bumi adalah di Makkah, sedangkan Hawa di Jeddah. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Adam diturunkan di Irak, di Sri Lanka, India, dan lainnya.
Junaidi Halim menyatakan, batas Kota Makkah merupakan tempat berbarisnya para Malaikat ketika Nabi Adam meminta perlindungan dari godaan Iblis—setelah diturunkan dari surga. Batas-batas itu adalah sekitar 7 kilometer (km) Masjid al-Haram dari utara, 13 km ke arah selatan, 25 km dari arah barat, dan 25 km dari arah timur.
Menurut Ali bin Abi Thalib RA, Ka’bah dibangun oleh malaikat lalu fondasinya diperbaiki oleh Nabi Adam AS, kemudian pembangunannya disempurnakan oleh Nabi Ibrahim.
Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam bukunya, Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, menyatakan, Nabi Adam hidup sekitar 5872-4942 SM. Sementara itu, Nabi Ibrahim sekitar 1997-1822 SM dan Ismail tahun 1940-1800 SM.
Bila merujuk pada masa hidup Nabi Adam, Kota Makkah sudah ada sejak sekitar 80 abad yang lalu. Dan, dari masa Ibrahim sekitar 40 abad (4000 tahun) yang lalu.
Sebagaimana dikisahkan, Nabi Ibrahim dan istrinya, Siti Hajar, beserta putranya, Ismail AS, pindah dari Palestina ke Makkah. Dan, di Kota Bakkah atau Makkah ini, Allah SWT memerintahkan Ibrahim dan Ismail AS untuk membangun Kabah sebagai tempat ibadah (QS Ali Imran [3]: 96).
Sayyid Muzaffaruddin Nadvi dalam bukunya, A Geographical History of the Qur'an (Sejarah Geografi Alquran), menyatakan, bangsa Arab adalah bangsa yang tua. Saking tuanya, tak banyak sejarah menuliskannya.
Penegasan Kota Makkah...