Kamis 01 Aug 2024 17:40 WIB

Cerita Kesuksesan Pertanian Organik di Muara Enim Sumsel

Pertamina masuk ke Desa Air Talas tahun 2018.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Budidaya jeruk Desa Air Talas, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Foto: Dok. Per
Budidaya jeruk Desa Air Talas, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA ENIM -- Khairil Anam bukan hanya kisah tentang pertanian organik dan Trichoderma. Khairil adalah salah satu kisah transmigran yang gigih dalam memperjuangkan lingkungan. Ketika memberi pada kelestarian lingkungan, maka akan mendapatkan lebih dari lingkungannya.

Budidaya jeruk sudah menjadi kemampuan bertani turun temurun dari masyarakat Bali tepatnya di kawasan desa-desa Singaraja ke arah timur. Sedangkan Singaraja ke bawah, kebanyakan bertanam anggur. Pada tahun 1987, transmigrasi bedhol desa membawa sanak famili Khairil ke Desa Air Talas, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Baca Juga

Kawasan ini merupakan Ring 3 PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Limau Field. Para petani ini dibekali lahan 2 hektar untuk berkebun sawit. Banyak dari para transmigran ini sukses meski dengan perjuangan cukup panjang ketika lahan sawit belum menghasilkan dan akhirnya menghasilkan. 

“Tahun 2000 saya ikut paman saya untuk transmigrasi kerena kebun sawitnya sukses. Waktu itu di Bali juga sedang sulit ekonomi,” kata Khairil, dikutip pada Kamis (1/8/2024).