Senin 12 Aug 2024 00:15 WIB

Besaran Bonus Peraih Medali Olimpiade Terus Naik, Ini Prediksi Bonus untuk Atlet Tahun Ini

Perkembangan prestasi para atlet pun kian membanggakan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo memegang medali seusai mengalahkan atlet China Wu Peng pada final nomor speed putra Olimpiade Paris 2024.
Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Atlet panjat tebing putra Indonesia Veddriq Leonardo memegang medali seusai mengalahkan atlet China Wu Peng pada final nomor speed putra Olimpiade Paris 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Atlet Indonesia terus menjaga tren berprestasi dalam perhelatan olahraga internasional empat tahunan yakni Olimpiade. Perkembangan prestasi para atlet pun kian membanggakan dari masa ke masa.

Pada Olimpiade Paris 2024, setidaknya hingga kini Indonesia telah menyabet tiga medali. Yakni medali emas diraih atlet panjat tebing Veddriq Leonardo dan atlet angkat besi Rizki Juniansyah, serta medali perunggu diraih atlet bulutangkis tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.

Baca Juga

Serba serbi para atlet Olimpiade dan perkembangan mereka juga menarik untuk dikulik. Di antara yang paling banyak dibahas adalah mengenai berapa besar bonus yang bakal diperoleh dari negara.

Mengutip dari berbagai sumber, besaran bonus dari pemerintah untuk para atlet peraih medali di Olimpiade berubah-ubah setiap gelaran berlangsung dalam empat tahun sekali. Berikut ulasan besaran bonus dalam setidaknya tiga perhelatan Olimpiade terakhir, yakni Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio De Janeiro 2016, dan Olimpiade Tokyo 2020.

Olimpiade London 2012

Pada Olimpiade London 2012, pemerintah memberikan besaran bonus kepada para atlet maksimal di angka Rp 1 miliar yakni bagi peraih medali emas. Adapun peraih medali perak mendapatkan bonus sebesar Rp 400 juta, disusul peraih medali perunggu dengan bonus sebanyak Rp 200 juta.

Pada Olimpiade London 2012, ada tiga atlet yang meraih medali. Triyatno dan Citra Febrianti yang merupakan atlet angkat besi sama-sama meraih medali perak dan mendapatkan bonus sebesar Rp 400 juta dari negara. Adapun Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi peraih medali perunggu mendapatkan bonus Rp 200 juta.

Olimpiade Rio De Janeiro 2016

Pada Olimpiade Rio De Janeiro 2016, besaran bonus untuk para atlet jauh lebih besar dibandingkan Olimpiade sebelumnya, yakni lima kali lipat.

Atlet peraih medali emas mendapatkan bonus sebesar Rp 5 miliar, peraih medali perak sebesar Rp 2 miliar, dan peraih medali perunggu sebesar Rp 1 miliar. Melonjaknya berkali-kali lipat besaran bonus bagi para atlet tersebut merupakan stimulus agar prestasi para atlet dalam perhelatan sekaliber Olimpiade bergengsi tersebut kian mentereng.

Deretan atlet yang meraih medali pada Olimpiade Rio De Janeiro 2016 yakni Liliyana Natsir/Tontowi Yahya dari cabang olahraga bulu tangkis ganda campuran, Sri Wahyuni Agustina dan Eko Yuli Irawan dari cabang olahraga angkat besi.

Pasangan Liliyana Natsir/Tontowi meraih emas, sehingga mendapatkan bonus sebesar Rp 5 miliar. Lalu, Sri Wahyuni meraih perak sehingga memperoleh Rp 2 miliar, bonus yang sama, Rp 2 miliar, diperoleh Eko Yuli yang meraih perak dalam Olimpiade tersebut.

Olimpiade Tokyo 2020

Pada Olimpiade Tokyo 2020, besaran bonus bagi atlet peraih medali kembali meningkat, meski tak semelonjak sebelumnya. Kenaikan besaran bonus pada Olimpiade Tokyo 2020 berkisar dari 10—50 persen.

Tercatat, atlet peraih emas dalam Olimpiade Tokyo 2020 mendapatkan bonus sebesar Rp 5,5 miliar, atau naik 10 persen dari Olimpiade sebelumnya di angka Rp 5 miliar.

Lalu, atlet peraih perak memperoleh bonus sebesar Rp 2,5 miliar, atau naik 25 persen dari Olimpiade sebelumnya sebesar Rp 2 miliar. Adapun atlet peraih medali perunggu mendapatkan bonus sebesar Rp 1,5 miliar, atau meningkat 50 persen dari Olimpiade sebelumnya di angka Rp 1 miliar.

Para atlet Indonesia yang meraih medali pun bertambah pada Olimpiade Tokyo 2020. Atlet bulutangkis ganda putri Apriyani/Greysia, peraih emas mendapatkan bonus dari negara sebesar Rp 5,5 miliar. Atlet angkat besi, Windy Cantika Aisah peraih medali perunggu mendapatkan bonus sebesar Rp 1,5 miliar.

Kemudian, Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi peraih medali perak memperoleh bonus sebesar Rp 2,5 miliar. Bonus sebesar Rp 1,5 miliar juga diberikan kepada atlet bulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan atlet angkat besi Rahmad Erwin Abdullah atas raihan medali perunggu.

Lantas, bagaimana dengan besaran bonus pada Olimpiade Paris 2024?

Hingga kini, pemerintah belum mengumumkan secara resmi mengenai besaran bonus yang akan diberikan kepada para atlet yang berhasil meraih medali dalam Olimpiade tahun ini. 

Jika menghitung secara persentase, yang mana peningkatan bonus dari Olimpiade Rio De Janeiro 2016 ke Olimpiade Tokyo 2020 sebesar 10—50 persen (tergantung kategori), bisa dihitung berikut: peraih medali emas pada Olimpiade Paris 2024 sebesar Rp 6,05 miliar (naik 10 persen) peraih medali perak Rp 3,125 miliar (naik 25 persen), dan peraih medali perunggu Rp 2,25 miliar (naik 50 persen).

Namun, jika hendak digenapkan, berkaca dari Olimpiade Rio De Janeiro 2016 ke Olimpiade Tokyo 2020, terjadi kenaikan masing-masing sebesar Rp 500 juta tiap kategori medali.

Jika menggunakan asumsi tersebut, maka atlet peraih medali pada Olimpiade Paris 2024 bisa mendapatkan bonus Rp 6 miliar untuk peraih emas, Rp 3 miliar untuk peraih perak, dan Rp 2 miliar untuk peraih perunggu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement