Senin 12 Aug 2024 12:45 WIB

Ini Pernyataan Sikap ICMI Atas Kebrutalan Serangan Israel ke Sekolah di Jalur Gaza

ICMI akan senantiasa konsisten untuk mendukung Palestina.

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) memberikan pernyataan resmi terkait serangan udara militer zionis Israel ke Sekolah Al-Tabi’een di daerah Daraj, Jalur Gaza.
Foto: ICMI
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) memberikan pernyataan resmi terkait serangan udara militer zionis Israel ke Sekolah Al-Tabi’een di daerah Daraj, Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan udara militer zionis Israel ke Sekolah Al-Tabi’een di daerah Daraj, Jalur Gaza, pada Sabtu (10/8/2024) saat ratusan jamaah melaksanakan shalat subuh, menyebabkan lebih dari 100 warga sipil terbunuh dan korban luka-luka yang tidak terhitung. Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menyatakan, serangan tersebut adalah tindakan keji, memalukan dan tidak pantas karena dilakukan bukan terhadap sasaran militer melainkan sekolah sehingga yang menjadi korban sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Ketua ICMI Arif Satria memberikan pernyataan resmi sikap ICMI terkait peristiwa tersebut. Dia menyampaikan, ICMI akan senantiasa konsisten untuk mendukung Palestina hingga mereka merdeka sebagaimana kemerdekaan yang dinikmati Bangsa Indonesia dan bangsa lainnya.

Baca Juga

"Mengutuk kebiadaban Israel tersebut yang semakin menegaskan bahwa tindakan mereka terhadap Gaza adalah genosida yang terencana dan masif dengan menggunakan mesin-mesin pembunuh berskala besar yang sesungguhnya terlarang digunakan di Gaza bahkan di wilayah sipil manapun di dunia," ujarnya melalui keterangan tertulis, Senin (12/8/2024).

ICMI juga menyerukan kepada PBB dan dunia internasional untuk segera mengambil tindakan represif terhadap Israel agar tidak berlanjut serangan-serangan brutal yang merenggut lebih banyak nyawa masyarakat sipil yang tidak berdosa. 

Selain itu ICMI juga meminta kepada Dewan Keamanan PBB agar menjalankan keputusan hukum dari Mahkamah Internasional dan menjatuhkan hukuman atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel dan terus menyiapkan skema penghentian pendudukannya di Palestina, termasuk opsi menyegerakan mengirimkan Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza sementara di lokasi konflik yang skala kehancurannya jauh lebih ringan dari Gaza diterjunkan pasukan gabungan berikut bantuan kemanusian penuh dukungan internasional.

ICMI pun meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mengingatkan kepada para pemimpin Amerika Serikat, Perancis dan Inggris serta negara-negara pendukung Israel untuk menghentikan dukungannya terhadap kejahatan Israel, dan bukan malah melakukan tindakan yang akan memancing perang multinasional.

Sikap pemerintah Indonesia diapresiasi karena mendesak Dewan Keamanan PBB melakukan investigasi secara menyeluruh terkait tindakan Israel tersebut dan mendorong dikirimkannya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Indonesia.

ICMI mengajak masyarakat internasional untuk terus menyuarakan dukungan bagi Palestina, serta menggerakan penggalangan bantuan kemanusiaan secara masif dan terkoordinir. Kemudian, mengajak para pemimpin umat Islam dari berbagai Ormas Islam khususnya di Indonesia, untuk bergerak aktif menghimpun kekuatan dan menyuarakan kesatuan kekuatan secara nyata untuk membantu menghentikan kejahatan Israel yang selama ini menghambat terwujudnya kedamaian dunia Islam

"ICMI mengajak para cendekiawan muslim, untuk mengerahkan pemikirannya untuk mencari solusi dan kontribusi terbaik bangsa Indonesia untuk perdamaian di Palestina dan Gaza khususnya," ujar Arif.

ICMI juga mengingatkan agar para Imam Masjid, Pendakwah dan Khatib terus menyisipkan doa untuk keselamatan warga Palestina dan Masjidil Aqsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement