REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Klimatolog Italia Luca Mercalli mengatakan perubahan iklim mungkin berkontribusi atas badai aneh yang menenggelamkan kapal yacht berbendera Inggris di lepas pantai Pulau Sisilia. Satu orang tewas dan enam lainnya hilang termasuk pengusaha teknologi Mike Lynch setelah kapal Bayesian sepanjang 56 meter tiba-tiba dihantam badai kuat.
Mercalli yang merupakan presiden masyarakat meteorologi Italia mengatakan badai yang menerpa Bayesian kemungkinan sengkayan, pusaran angin yang sangat kuat yang terjadi di atas permukaan air. Bentuk sengkayan mirip seperti corong yang menjulur dari awan ke permukaan air. Sengkayan seringkali dikaitkan dengan tornado, namun terjadi di atas air, bukan daratan.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi karena semuanya terjadi pada waktu fajar yang gelap, jadi kami tidak memiliki fotonya," kata Mercalli, Senin (19/8/2024).
Sengkayan di Italia dapat disertai angin dengan kecepatan 200 kilometer per jam. Sementara hembusan angin kencang dapat sekitar 150 kilometer per jam.
Statistik menunjukkan angin kencang semakin sering terjadi di Italia. Menurut Mercalli, hal itu kemungkinan disebabkan dengan pemanasan global. Beberapa hari terakhir badai dan hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Italia yang mengalami panas menyengat selama berminggu-minggu.
"Suhu permukaan laut sekitar Sisilia sekitar 30 derajat Celsius, yang mana hampir 3 derajat lebih tinggi dari normal, ini menciptakan sumber energi yang sangat besar yang berkontribusi pada badai-badai ini," katanya.
Mercalli menambahkan jadi hal ini tidak bisa dikatakan memang akibat perubahan iklim. Tapi, katanya, perubahan iklim memperkuat dampaknya. Badai aneh lainnya menewaskan empat orang ketika perahu wisata mereka tenggelam di Danau Maggiore di utara Italia pada Mei tahun lalu.
Italia memiliki geologi yang bervariasi yang membuatnya rentan akan banjir dan longsor. Sementara fakta negara itu diapit dua laut yang semakin menghangat akibat perubahan iklim juga membuatnya semakin rentan terjang badai besar.
"Bencana yang dipicu iklim di Italia menjadi semakin sering dan intensif," kata Mercalli.