Jumat 30 Aug 2024 07:49 WIB

Demo Ojol, Komunitas Driver Berbagai Kota Deklarasi Sikap, Tetap Ambil Orderan

Komunitas driver tetap ambil orderan karena sejumlah alasan seperti faktor ekonomi.

Red: Karta Raharja Ucu
Demonstrasi driver ojek online (ojol) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).
Foto: Republika/Eva Rianti
Demonstrasi driver ojek online (ojol) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah gempuran ajakan untuk mematikan aplikasi untuk aksi unjuk rasa dari para pengemudi ojol dan kurir yang dilaksanakan, Kamis (29/8/2024) di area Medan Merdeka, Jakarta, ternyata banyak komunitas driver yang enggan menuruti imbauan tersebut. Salah satunya adalah komunitas ojol yang berada di Depok, Jawa Barat, yang tergabung dalam Grab Depok Bersatu (GDB), memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.

Firmansyah, Ketua GDB yang akrab disapa Cang Ite, menyatakan mereka menghargai tuntutan sejumlah driver. Namun ia memastikan seluruh anggota di bawah GDB yang terdiri dari 24 komunitas, dengan total anggota lebih dari 1.500 orang, tetap on bid, mengambil pesanan dari pelanggan setia ojol.

"Kami komunitas ojek online Grab Depok Bersatu menyatakan sikap untuk tetap On Bid," tegas Cang Ite, saat dihubungi, Kamis (29/8).  

Menurut dia, setiap pilihan, perlu dihargai karena masing-masing ojol, memiliki kebutuhan berbeda-beda, misal kebutuhan ekonomi keluarga dan juga bagian dari pekerjaan yang harus dituntaskan. Di sisi lain, ia juga mengkritisi, ketika ada tuntutan demo, justru ada provokasi sweeping dan bom orderan fiktif, yang ujungnya merugikan driver.