Selasa 10 Sep 2024 09:57 WIB

Istana Bantah Paspampres Pukul Warga Saat Jokowi di Samarinda

Seorang warga yang menyerobot pengamanan berswafoto dengan Jokowi hingga kena pukul.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga mengaku terkena pukul Paspampres saat menyerobot pengamanan kala berfoto bersama Presiden Jokowi.
Foto: Republika.co.id
Warga mengaku terkena pukul Paspampres saat menyerobot pengamanan kala berfoto bersama Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menanggapi kabar dugaan pemukulan yang terjadi terhadap seseorang warga. Hal itu terekam kamera hingga viral saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.

Yusuf menekankan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan mendapatkan informasi tidak ada pemukulan yang dilakukan anggota di lapangan. "Kami telah koordinasi dengan teman-teman Paspampres bahwa tidak ada pemukulan oleh Paspampres," kata Yusuf di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Baca: Super Garuda Shield 2024 di Puslatpur 5 Marinir Juga Diisi Baksos

Dalam video yang viral di media sosial, seorang pemuda menerobos penjagaan Paspampres dan menghampiri kendaraan yang ditumpangi Jokowi. Pemuda itu meminta swafoto dengan Presiden Jokowi. Peristiwa itu diduga terjadi usai RI 1 membuka MTQ XXX Tingkat Nasional di Samarinda.

Jokowi tampak melayani swafoto tersebut. Namun usai melakukan swafoto dan keluar dari barisan pengamanan Paspampres, pemuda itu ditegur seseorang agar tidak mengulangi cara-cara yang dilakukan dengan menerobos barisan pengamanan.

Baca: Anies Beri Ucapan HUT Ke-75 untuk SBY dan Ke-23 untuk Demokrat

Sesaat setelahnya, ia terlihat mengerang kesakitan setelah terkena pukulan di area perut. Belum selesa berjalan, ia kembali kena pukulan di bagian dada hingga mengerang kesakitan.

Meski sempat menyebut pemukulan dilakukan Paspampres, namun ia tampak tidak yakin siapa yang telah memukulnya. Yusuf menyampaikan, Paspampres dalam melakukan tugasnya dituntut untuk waspada namun juga humanis. Hal itu juga selalu ditekankan Presiden Jokowi kepada Paspampres.

Baca: Panglima Angkatan Bersenjata UEA Kunjungi KRI RJW-992 Produksi PT PAL 

Yusuf menjelaskan, pengamanan RI 1 terdiri dari berbagai unsur, yakni Paspampres untuk ring satu serta TNI-Polri di ring dua dan tiga.  Karena telah menerima informasi Paspampres tidak melakukan pemukulan, Yusuf menegaskan, pihaknya akan segera memeriksa kemungkinan pemukulan dilakukan oleh pengamanan wilayah.

"Kami akan cek tim pengamanan wilayah. Kami mohon maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut, dan mengucapkan terima kasih dan sangat menghargai antusias masyarakat yang ingin menyambut Bapak Presiden. Hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi kami," kata Yusuf.

Baca: Plt Sekjen Kemenhan Beri Penghargaan Komandan Operasi Gabungan UEA

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement