Kamis 26 Sep 2024 19:02 WIB

PLN EPI Genjot Penggunaan Biomassa

Penggunaan biomassa secara komersial sudah dimulai sejak 2020.

Red: Satria K Yudha
Pengunjung Festival LIKE mengunjungi booth PLN untuk mendengar penjelasan mengenai proses co-firing PLTU menggunakan biomassa.
Foto: PLN
Pengunjung Festival LIKE mengunjungi booth PLN untuk mendengar penjelasan mengenai proses co-firing PLTU menggunakan biomassa.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menargetkan dapat memasok 10 juta ton biomassa untuk memenuhi kebutuhan implementasi teknologi pencampuran bahan bakar (cofiring) di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara pada tahun 2025.

“Tahun 2024 ini kita ditargetkan 2 juta ton lebih kita pasok biomassa dan kemudian ditargetkan menjadi 10 juta ton pada tahun 2025,” kata Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia Iwan Agung Firstantara di Tasikmalaya, Kamis (26/9/2024).

Menurut dia, pada 2023 sudah sekitar 1 juta ton biomassa yang dibakar sebagai pengganti batu bara untuk memproduksi listrik. Ia menambahkan penggunaan biomassa secara komersial sebagai pengganti batu bara sudah dimulai sejak 2020.

“Kita berharap di tahun 2025 kita mempunyai pemberdayaan bisa sampai 1,25 juta keterlibatan masyarakatnya dan kemudian nilai ekonominya Rp9,43 triliun dengan 10 juta ton pemakaian biomassanya,” katanya.