REPUBLIKA.CO.ID, Kemudian, Kami jadikan nutfah itu ‘alaqah. Lalu ‘alaqah tadi Kami jadikan mudghah (QS Al-Mu’minun: 14).
Secara klasik, a’laqah ditafsirkan oleh Kementerian Agama sebagai segumpal darah dan mudghah merupakan segumpal daging. Istilah tersebut mudah dimengerti umum.
BACA JUGA: Mengapa Nabi Muhammad SAW Melarang Mengunjungi Situs Al Ula atau Madain Saleh?
Sebenarnya, ayat di atas merupakan firman Allah SWT mengenai tahapan kejadian manusia sejak berupa air mani (nutfah), sampai menjadi janin di dalam kandungan ibu. Tahapan yang disampaikan Alquran tersebut merupakan sebuah keajaiban mengingat belum ada teknologi USG pada 15 abad silam.