REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) memanfaatkan teror netizen Indonesia dengan meminta laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Indonesia yang direncanakan berlangsung 25 Maret 2025 agar dipindahkan ke luar wilayah NKRI.
Alasan yang disampaikan adalah demi menjaga keselamatan para pemain Bahrain. BFA tak mau mengambil risiko keselamatan tersebut jika laga tetap digelar di Indonesia.
Selepas pertandingan 10 Oktober 2024 lalu, di mana kemenangan Indonesia yang sudah didepan mata sirna karena wasit memberi tambahan waktu lebih tiga menit dari injury time yang telah ditetapkan membuat netizen Indonesia murka. Ini ditambah prilaku pemain Bahrain di lapangan yang kerap melakukan diving.
Itulah yang kemudian membuat penggemar timnas, meluapkan protesnya di media sosial. Netizen Indonesia yang memang dikenal super aktif meneror di media sosial ke wasit, pemain, BFA, AFC hingga sarana Bahrain lainnya.
Pengamat sepak bola Justinus Lhaksana ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (17/10/2024) geram dengan permintaan BFA yang dianggapnya sebagai bentuk arogansi dari Bahrain. Apalagi Presiden AFC saat ini (2023-2027) Salman Bin Ebrahim Al Khalifa adalah orang Bahrain.
"Itu hanya alasan Bahrain saja. Kalau sampai benar-benar dipindah tempat pertandingan nanti, mending bubarin aja tuh AFC," ujar Coach Justin.
"Tingkah ini (permintaan pindah lokasi pertandingan) menunjukkan arogannya Bahrain. Karena ketua AFC juga dari Bahrain. Sudah gila ini," kata Coach Justin menegaskan.