Kamis 24 Oct 2024 14:38 WIB

Sutradara Fajar Bustomi Garap Film Cinta Dalam Ikhlas, Bawa Pesan Ini untuk Anak Muda

Cinta Dalam Ikhlas dibintangi Adhisty Zara dan Abun Sungkar.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Sutradara dalam film Cinta dalam Ikhlas Fajar Bustomi (kiri) bersama aktris Adhisty Zara (tengah) dan aktor Alif Rivelino (kanan) saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Kamis (24/10/2024). Film Cinta dalm Ikhlas garapan sutradara Fajar Bustomi tersebut merupakan adaptasi dari novel berjudul Cinta dalam Ikhlas karya Abay Aditya yang akan tayang di bioskop pada 28 november 2024 mendatang yang perankan oleh Adhisty Zara sebagai Ara, Abun sungkar sebagai Athar dan Alif Rivelino sebagai Mamat.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sutradara dalam film Cinta dalam Ikhlas Fajar Bustomi (kiri) bersama aktris Adhisty Zara (tengah) dan aktor Alif Rivelino (kanan) saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Kamis (24/10/2024). Film Cinta dalm Ikhlas garapan sutradara Fajar Bustomi tersebut merupakan adaptasi dari novel berjudul Cinta dalam Ikhlas karya Abay Aditya yang akan tayang di bioskop pada 28 november 2024 mendatang yang perankan oleh Adhisty Zara sebagai Ara, Abun sungkar sebagai Athar dan Alif Rivelino sebagai Mamat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Fajar Bustomi kembali dengan proyek film terbaru Cinta Dalam Ikhlas yang diadaptasi dari novel best seller berjudul sama karya Abay Adhitya atau Kang Abay. Fajar yang telah berpengalaman mengarahkan film bertema remaja seperti Dilan dan Mariposa, kali ini kembali membawakan cerita tersebut dengan pendekatan yang lebih mendalam dan religius.

Fajar mengaku langsung tertarik dengan judul novel ini ketika diperkenalkan oleh produser Chand Parwez. Fajar mengatakan konsep cinta yang ikhlas memiliki makna yang dalam tentang bagaimana seseorang mencintai orang lain tanpa pamrih dan sepenuhnya berserah pada takdir.

Baca Juga

“Saya biasanya pakai intuisi kalau mau bikin film. Gua kata itu, 'cinta' dan 'ikhlas', bikin saya sangat tertarik. Saya melihat itu sebagai konsep mencintai yang bikin tenang, karena ketika orang sudah ikhlas dengan apapun yang ditakdirkan buat dia, pasti dia menjalani hidupnya lebih tenang juga, begitupun saat dia mencintai lawan jenis,” kata Fajar saat berkunjung ke kantor Republika.co.id, Jakarta, Kamis (24/10/2024).

Ia kemudian menjelaskan film ini mengangkat konsep cinta yang tidak sekadar perasaan romantis, namun mengajarkan tentang penerimaan dan keikhlasan. Menurut Fajar, konsep mencintai ini perlu dikenalkan kepada generasi muda yang umumnya masih bergejolak saat mencintai seseorang.

“Anak muda sekarang itu pasti sudah kenal pacaran, terus mereka akan merasa takut ditinggalin, dan karena takut putus melakukan hal yang salah misalnya. Nah lewat film ini, saya itu mau memperkenalkan konsep mencintai yang berserah, tidak khawatir, karena kalau sudah jodohnya pasti akan kembali bersatu,” kata Fajar.

Meskipun membawa pesan mendalam, Fajar memastikan Cinta dalam Ikhlas tetap dikemas menjadi film yang menyenangkan dan tidak menggurui. Karenanya dia berharap film ini bisa disambut baik dan menjadi bahan diskusi bersama terutama di kalangan anak muda.

“Saya membuat film ini tetap menyenangkan dan tidak seperti menceramahi. Jadi pas orang nonton itu kayak Dilan, Mariposa, cuman pesan yang disampaikan berbeda aja,” kata Fajar.

Lebih lanjut Fajar mengatakan bahwa film ini berusaha mengangkat kehidupan anak rohis, yang jarang diangkat dalam film layar lebar. Hal ini menurut dia menjadi daya tarik tersendiri bagi film ini.

“Anak rohis kan juga kan jarang diangkat di film. Ternyata seru juga ya kehidupan mereka, karena ya mereka juga punya rasa punya hati, merasakan jatuh cinta,” kata Fajar.

Lebih lanjut Fajar mengatakan bahwa film ini tidak hanya cocok ditonton oleh anak muda, namun juga orang tua. “Di film ini ada karakter Cut Mini yang berperan sebagai ibu. Peran dia itu bisa menjadi refleksi bagi orang tua ketika menghadapi anak yang mulai jatuh cinta,” kata dia.

Film Cinta dalam Ikhlas berkisah tentang karakter Athar (Abun Sungkar) yang jatuh cinta kepada Ara (Adhisty Zara), teman sekelasnya di sekolah. Namun karena usia yang masih muda, mereka harus mengejar mimpinya. Athar dan Ara pun berpisah untuk memantaskan diri dan belajar saling mengikhlaskan.

Selain Abun Sungkar dan Zara, film ini juga dibintangi oleh Omar Daniel, Zoe Abbas Jackson, Maizura, Cut Mini, Donny Damara, Alif Rivelino, dan lainnya. Film produksi Starvision ini akan tayang di bioskop mulai 28 November 2024.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement