Selasa 05 Nov 2024 14:50 WIB

7,47 Juta Orang di Indonesia Menganggur per Agustus 2024 

Jumlah pengangguran di Indonesia turun 0,39 juta orang.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Pencari kerja memadati area gelaran Jakarta Job Fair di Mall Grand ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024). BPS mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,47 juta orang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pencari kerja memadati area gelaran Jakarta Job Fair di Mall Grand ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024). BPS mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,47 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data ketenagakerjaan di Indonesia per Agustus 2024. Tercatat per periode tersebut, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai sebanyak 7,47 juta orang. 

“Angkatan kerja yang tidak terserap pasar kerja menjadi pengangguran jumlahnya 7,47 juta orang, atau menurun sekitar 0,39 juta orang dibandingkan Agustus 2023,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (5/11/2024).

Baca Juga

Jumlah pengangguran sebanyak 7,47 juta orang itu setara dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,91 persen. Penurunan jumlah pengangguran terbuka pada Agustus 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu terjadi baik pada penduduk laki-laki maupun perempuan, serta terjadi di perkotaan maupun pedesaan. 

“Angka pengangguran itu bahkan lebih rendah jika dibandingkan tingkat pengangguran terbuka sebelum pandemi Covid-19 pada Agustus 2019 yang mencapai 5,23 persen,” ujar dia.

Amalia menjelaskan, per Agustus 2024, terdapat 215,37 juta penduduk usia kerja, meningkat 2,78 juta orang dibandingkan pada Agustus 2023. Dari angka penduduk usia kerja tersebut, jumlah angkatan kerja mencapai 152,22 juta orang, atau bertambah 4,4 juta orang, sedangkan jumlah bukan Angkatan kerja mencapai 63,26 juta oranng atau menurun 1,62 juta dari periode yang sama pada tahun lalu. 

“Dari angkatan kerja tersebut sebanyak 144,64 juta orang di antaranya bekerja. Dan jumlah penduduk yang bekerja ini bertambah 4,79 juta orang dibandingkan Agustus 2023,” terangnya. 

Jika diperinci, penduduk yang bekerja terdiri atas pekerja penuh sebanyak 98,45 juta orang, atau bertambah 2,06 juta orang. Lalu, pekerja paruh waktu berjumlah 34,63 juta orang atau bertambah 0,51 juta orang, serta setengah pengangguran tercatat sebanyak 11,56 juta orang, atau bertambah 2,22 juta orang. 

Menurut laporan BPS, seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif pada data kuartal III 2024. Pada aspek ketenagkerjaan, Amalia menyebut tiga lapangan usaha dengan jumlah tenaga kerja paling banyak adalah pada sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement