Selasa 05 Nov 2024 14:34 WIB

Isu PKI Digunakan di Pilkada Jatim, PDIP: Tuduhan tidak Laku

Hasto klaim isu-isu tersebut digulirlan karena pihak lawan ketakutan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/82024).
Foto: Antara/Narda Margaretha Sinambela
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/82024).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- PDI Perjuangan (PDIP) memantau upaya memasifkan kampanye hitam yang mengaitkan calon-calon diusung partai berlambang kepala banteng di Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan label PKI. PDIP menegaskan tuduhan semacam itu sudah tak laku di masyarakat.

Kampanye hitam itu diarahkan, termasuk terhadap calon gubernur Tri Rismaharini dan paslon kepala daerah Hendy-Gus Firjaun di Pilkada Kabupaten Jember. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim Bung Karno satu-satunya pemimpin di dunia yang mendapat penghargaan pendekar dan pembebas bangsa Islam.

Baca Juga

“Bu Mega dan PDIP juga sangat konsisten menolak Israel dalam sepakbola, dan akhirnya terbukti bagaimana Israel begitu kejam terhadap Palestina. Sementara yang lain tidak berani bersikap,” kata Hasto dalam keterangannya pada Selasa (5/11/2024).

Hasto menjawabnya usai melakukan Safari Politik dan Konsolidasi Pemilu 2024 di Kabupaten Jember, Selasa (5/10/2024). Ribuan kader dan pengurus PDIP Kabupaten Jember hadir dipimpin oleh Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Jember Widarto.

“Jadi tuduhan itu tidak laku lagi. Karena sejarah dan bukti empiris menunjukkan Bung Karno seorang santri. Bagaimana Bu Mega juga berjuang nilai-nilai ideologi Pancasila mampu membawa kemajuan Indonesia Raya,” ujar Hasto.

Menurut Hasto, adanya isu-isu demikian pasti dilakukan dengan motif fitnah karena dipicu ketakutan pasangan lawan.

“Sehingga ketika ada isu-isu itu artinya mereka khawatir terhadap kepemimpinan Bu Risma-Gus Hans. Siapa yang meragukan aspek keislaman Bu Risma-Gus Hans. Kedua tokoh ini juga menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Sebagai bagian moralitas dan integritas yang menjiwai pemimpin,” ujar Hasto.

Semakin mendekati hari H pencoblosan, Hasto mengatakan kepemimpinan Risma-Gus Hans yang semakin diterima masyarakat Jatim membuat ada yang ketakutan. Hal itu terkonfirmasi dengan banyaknya serangan kampanye hitam.

“Apalagi dengan debat terakhir menunjukkan kapasitas kepemimpinan Bu Risma berprestasi. Itu yang membuat banyak pihak khawatir,” ujar Hasto.

“Serangan kepada Pak Hendy-Gus Firjaun juga tidak relevan. Sangat tidak relevan. Karena sejarah banyak yang ditutup-tutupi. Saya sampaikan ke Pak Hendy tidak usah takut. Kita semua menyatu ke bawah, karena PDIP bagian dari rakyat,” lanjut Hasto.

Hasto menyebut ketika ada serangan maka menunjukkan lawan PDIP tengah khawatir.

"Pak Hendy ingin menyelamatkan sumber daya alam strategis di Jember betul-betul dipergunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Itu yang disampaikan komitmen Pak Hendy kepada saya,” ujar Hasto.

Sementara Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, juga menyampaikan sikapnya atas upaya kampanye hitam itu. Risma menceritakan silsilah keluarganya yang masih ada hubungan dengan KH Hasyim Asy’ari.

“Saya mendengar, ada yang ngomong katanya PDIP itu PKI. Masya Allah. Marah betul saya. Kakek saya itu, kakek buyutnya, punya cicit itu KH Hasyim Asy'ari. Kakek saya bersaudara dengan KH Hasyim Asy’ari,” kata Risma.

“Lha saya gak terima kalau disebut PDI Perjuangan itu PKI. Tega sekali mereka melakukannya hanya demi menjelek-jelekkan,” ucap Risma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement