Selasa 12 Nov 2024 17:03 WIB

Kunjungan Prabowo ke China Hasilkan Kesepakatan Strategis untuk Ekonomi Hijau

Indonesia berencana untuk terus memperkuat kemitraan dengan China.

Rep: Dian Fath Risalah / Red: Satria K Yudha
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping berjabat tangan seusai penandatanganan kerja sama di Balai Besar Rakyat, Beijing, China pada Sabtu (9/11/2024).
Foto: Florence Lo/Pool Photo via AP
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping berjabat tangan seusai penandatanganan kerja sama di Balai Besar Rakyat, Beijing, China pada Sabtu (9/11/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia memperkuat komitmennya menuju ekonomi nol karbon dengan menjalin kerja sama energi hijau dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dengan China. Dalam kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke China, disepakati pengembangan energi terbarukan, mineral hijau, dan kelautan berkelanjutan.

Kerja sama itu mendukung upaya Indonesia mengatasi perubahan iklim dan transisi menuju ekonomi ramah lingkungan. "China adalah mitra strategis bagi Indonesia dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan. Sebagai negara yang memiliki potensi besar dalam teknologi energi terbarukan, kerja sama ini akan sangat mendukung agenda Indonesia untuk transisi ke ekonomi nol karbon," ujar Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso di kantor Kementerian Bidang Perekenomian, Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Baca Juga

Menurut Susiwijono, salah satu hasil utama dari kunjungan tersebut adalah penandatanganan sejumlah nota kesepahaman yang akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China, khususnya di bidang pengelolaan energi terbarukan dan minerba (mineral dan batu bara). Kesepakatan ini mencakup pengembangan green minerals, seperti nikel, kobalt, dan tembaga, yang memiliki peran penting dalam mendukung transisi energi global.

"Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki posisi yang strategis dalam pasokan bahan baku untuk energi hijau dan kendaraan listrik di masa depan," kata Susiwijono. 

Selain sektor energi, Indonesia juga semakin fokus pada pengembangan sektor kelautan berkelanjutan, yang merupakan salah satu isu utama dalam kerja sama dengan China. Salah satu MoU yang disepakati adalah mengenai pengelolaan perikanan berkelanjutan di Laut Cina Selatan dan peraturan teknis terkait penangkapan ikan yang ramah lingkungan.

"Ini adalah bagian dari upaya kita untuk memastikan bahwa sektor perikanan Indonesia dapat berkembang dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan konservasi sumber daya alam laut kita," jelas Susiwijono.  

Dalam konteks global, kerja sama ini juga menjadi sorotan karena Indonesia akan membawa isu energi hijau dan transisi ke ekonomi berkelanjutan ke berbagai forum internasional, termasuk APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation). Susiwijono menegaskan, Indonesia akan memainkan peran aktif dalam mendorong pengembangan ekonomi hijau di kawasan Asia-Pasifik.

Adapun, pada tahun ini Indonesia akan memimpin pembahasan terkait ekonomi hijau dalam pertemuan APEC yang akan diadakan di Peru pada November 2024. "APEC menjadi platform yang penting untuk mengoordinasikan kebijakan ekonomi hijau di kawasan ini. Kami akan memperjuangkan inisiatif yang dapat membantu negara-negara Asia-Pasifik dalam mengadopsi energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon," ungkapnya.  

Ke depan, Indonesia berencana untuk terus memperkuat kemitraan dengan China dalam pengembangan teknologi hijau dan sektor-sektor yang mendukung ekonomi berkelanjutan, termasuk transportasi berbasis energi terbarukan dan industri kendaraan listrik. Menurut Susiwijono, China telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap transisi energi dan menjadi contoh bagi negara-negara lain di dunia dalam mengembangkan solusi energi bersih.

"Kami berharap kerja sama ini tidak hanya membawa manfaat bagi sektor energi, tetapi juga memperkuat hubungan perdagangan bilateral Indonesia-China, yang merupakan mitra dagang utama kita," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement