Ahad 24 Nov 2024 08:19 WIB

Usai Dipermalukan Tottenham 4-0, Guardiola Minta Pemain Man City Bersatu Lewati Masa Sulit

Tottenham menghentikan rekor 52 laga tak terkalahkan Man City di Etihad.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Foto: EPA-EFE/RODRIGO ANTUNES
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola menghadapi kondisi yang belum pernah dialami dalam kariernya sebagai pelatih. Untuk kali pertama tim asuhannya kalah dalam lima pertandingan berturut-turut. Merespin ini, dia meminta semua pemainnya bersatu selama masa-masa sulit ini.

Tim asuhan Guardiola menderita kekalahan mengejutkan 0-4 dari Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris pada Ahad (24/11/2024) dini hari WIB. Ini kekalahan paling telak yang diderita City di Stadion Etihad.

Baca Juga

Hasil ini juga menghentikan rekor 52 laga tak terkalahkan Man City di Etihad, yang membuat para penggemar the Citizens terguncang. Namun, pelatih asal Katalunya itu tetap tenang dalam komentarnya setelah pertandingan.

"Saya pernah berada di sini sebagai pemain, mungkin bukan sebagai manajer," kata Guardiola. "Tidak ada dongeng dalam hidup dan olahraga, terkadang Anda harus menjalani situasi ini. Anda harus menerimanya. Anda tidak bisa saling menyalahkan. Tetaplah bersama, terus lakukan apa yang telah kami lakukan."

Ia menegaskan timnya tidak akan melarikan diri. Citu, kata dia, harus lebih berani dari sebelumnya. "Yang akan menentukan kita adalah saat kita gagal, kita bangkit dan menghadapinya," tegasnya dikutip Reuters.

Kekalahan itu membuat City tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen Liverpool, yang masih memiliki satu pertandingan tersisa. Kekalahan itu terjadi dua hari setelah Guardiola menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun dan setelah jeda internasional.

Sementara para pemainnya berjuang keras, Guardiola mengatakan dia percaya kepada pasukannya.

"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi musim ini, tetapi saya tidak akan pernah tidak percaya pada para pemain ini," katanya.

Guardiola menekankan, tidak ada tim di dunia yang dapat mempertahankan kesuksesan selama delapan, sembilan, atau 10 tahun berturut-turut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement