Selasa 03 Dec 2024 09:33 WIB

Mamin Tembakau dan Perhiasan Jadi Komoditas Utama Penyumbang Inflasi November 2024 

Emas perhiasan mengalami inflasi 2,87 persen dan memberikan andil 0,04 persen.

Rep: Eva Rianti / Red: Friska Yolandha
Pengunjung memilah produk perhiasan yang dipamerkan pada gelaran International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung memilah produk perhiasan yang dipamerkan pada gelaran International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (4/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan tingkat inflasi pada November 2024 sebesar 1,55 persen secara year on year (yoy) atau 0,3 persen secara month to month (mtm). Kelompok komoditas utama yang menyumbang inflasi pada periode tersebut yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau, disusul kelompok emas perhiasan. 

“Komoditas kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi utama pada November 2024. Delapan dari 10 komoditas utama penyumbang inflasi pada November 2024 merupakan komoditas dari kelompok ini dengan empat komoditas yang memberikan andil tertinggi adalah bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan minyak goreng,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS, Senin (2/12/2024).

Baca Juga

Amalia menerangkan, pada November 2024 bawang merah mengalami inflasi sebesar 24,87 persen, tomat mengalami inflasi 58,88 persen. Lalu daging ayam ras mengalami inflasi sebesar 2,03 persen, serta minyak goreng mengalami inflasi sebesar 2,71 persen. 

Ia melanjutkan bahwa kelompok emas perhiasan juga menjadi penyumbang inflasi yang cukup tinggi pada periode November 2024. Amalia menyebut, posisi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya tersebut berada di peringkat kedua di bawah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Tingkat inflasi kelompok tersebut pada November 2024 sebesar 0,65 persen.  

“Komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi selama 15 bulan terakhir, pada November 2024 emas perhiasan mengalami inflasi 2,87 persen dan memberikan andil inflasi 0,04 persen,” terang Amalia. 

Diketahui, BPS merilis data tingkat inflasi tahunan (year on year/yoy) pada November 2024 sebesar 1,55 persen. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan angka inflasi pada Oktober 2024 sebesar 1,71 persen. Adapun secara tahun kalender atau year to date (ytd) terjadi inflasi 1,12 persen. 

Sementara itu, secara bulanan inflasi pada November 2024 mencapai 0,30 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 106,01 pada Oktober 2024 menjadi 106,33 pada November 2024. Namun, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan pada November 2023. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement