Rabu 18 Dec 2024 14:27 WIB

Kemenkes Tetapkan Pelabuhan Pupuk Kaltim Jadi Pelabuhan Sehat 2024

Terminal Khusus (Tersus) Pupuk Kaltim mendapat penghargaan Pelabuhan Sehat 2024

Rep: Nur Syamsyi/ Red: Intan Pratiwi
Sejumlah pekerja membongkar pupuk nonsubsidi produksi PT Pupuk Kaltim (Pupuk Indonesia Grup) dari kapal di Pelabuhan Rakyat Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (13/6/2019).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Sejumlah pekerja membongkar pupuk nonsubsidi produksi PT Pupuk Kaltim (Pupuk Indonesia Grup) dari kapal di Pelabuhan Rakyat Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (13/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen menjaga standar kesehatan, keselamatan dan lingkungan di kawasan pelabuhan. Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan hal ini tercermin lewat Terminal Khusus (Tersus) Pupuk Kaltim yang mendapat penghargaan Pelabuhan Sehat 2024 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Pupuk Kaltim memenuhi berbagai kriteria dan indikator yang ditetapkan Kemenkes, mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat," ujar Qomaruzzaman, Rabu (18/12/2024).

Dia menyampaikan perusahaan berhasil menerapkan lingkungan pelabuhan yang bersih, aman, nyaman dan sehat untuk komunitas pekerja hingga masyarakat pelabuhan, khususnya dalam melaksanakan aktivitas yang tidak menimbulkan risiko kesehatan. Qomaruzzaman mengatakan perusahaan melakukan penyelenggaraan kesehatan lingkungan yang optimal, penataan sarana dan fasilitas sesuai standar kesehatan, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pekerja, hingga optimalisasi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta ketertiban di lingkungan pelabuhan.

"Penyelenggaraan pelabuhan sesuai Permenkes 44 Tahun 2014, menjadi pedoman utama Pupuk Kaltim dalam mewujudkan tata kelola yang produktif dan ramah lingkungan di terminal khusus perusahaan," ucap Qomaruzzaman.

Qomaruzzaman menyampaikan pelabuhan Pupuk Kaltim sejak 2014 telah ditetapkan sebagai salah satu pelabuhan sehat di Indonesia. Hal ini ditindaklanjuti melalui berbagai pengembangan program, guna mendukung aktivitas pelabuhan sehat untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko kesehatan.

"Pemenuhan kriteria pelabuhan sehat juga upaya Pupuk Kaltim meningkatkan kepercayaan konsumen, melalui jaminan pelayanan yang aman dan bebas dari risiko kesehatan," lanjutnya.

Qomaruzzaman mengatakan Pupuk Kaltim pun menggandeng BKK Kelas I Samarinda dan KSOP Kelas II Bontang, pada pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pemantauan bagi kapal masuk. Hal ini untuk memastikan aspek K3 serta implementasi Permenkes terlaksana optimal dengan evaluasi berkala.

"Dengan standar tinggi yang diterapkan, Pupuk Kaltim menunjukkan jika pelabuhan industri dapat beroperasi secara efisien tanpa mengabaikan aspek kesehatan dan lingkungan," ucap Qomaruzzaman.

Dirinya pun menegaskan komitmen Pupuk Kaltim untuk senantiasa meningkatkan pengelolaan pelabuhan berwawasan lingkungan sehingga ke depan makin mendorong terciptanya kawasan yang kondusif dan produktif. Upaya ini bagian dari visi perusahaan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan berfokus pada pengelolaan lingkungan dalam menciptakan manfaat bagi kelangsungan bisnis hingga masyarakat luas.

"Pupuk Kaltim akan terus berupaya mempertahankan standar ini, sebagai wujud kontribusi positif dan menjadi pelopor dalam menciptakan pelabuhan sehat di Indonesia," kata Qomaruzaman.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyampaikan penghargaan ini bentuk apresiasi bagi seluruh pihak yang telah berkontribusi mewujudkan lingkungan yang sehat dan aman. Dante berharap hal ini makin memacu seluruh perusahaan untuk terus berinovasi dalam mewujudkan lingkungan sehat, didukung ketersediaan air bersih dan sanitasi layak bagi seluruh masyarakat.

Dante juga menekankan pentingnya sistem sanitasi yang baik dan terawat, karena berperan penting dalam mencegah terjadinya pandemi atau wabah. Seperti halnya pandemi Black Death atau penyakit pes, yang disebabkan kutu tikus pada 1347 hingga 1352, hingga menewaskan jutaan orang di Eropa, Asia dan Afrika Utara akibat sanitasi yang buruk.

"Maka dari itu kami mendorong seluruh penerima penghargaan untuk meningkatkan upaya mencapai kesehatan paripurna, dimulai dari hal-hal kecil layaknya sanitasi yang baik," kata Dante.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement