REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wakil ketua dewan keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, menggambarkan editor surat kabar Times di Inggris sebagai 'target militer yang sah' sebagai tanggapan atas liputan surat kabar tersebut tentang pembunuhan seorang jenderal Rusia.
Komentar pedas Medvedev pada Rabu menyusul tulisan editorial Times yang menggambarkan pembunuhan Letjen Igor Kirillov sebagai 'tindakan pertahanan yang sah' oleh Ukraina. Otoritas Kiev telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Kirillov, kepala unit senjata kimia, biologi dan radiologi militer, tewas bersama asistennya ketika sebuah perangkat yang terpasang pada sebuah skuter meledak ketika kedua pria tersebut meninggalkan sebuah gedung di daerah perumahan di tenggara Moskow pada Selasa pagi.
Kirillov adalah pejabat militer paling senior Rusia yang tewas dalam pembunuhan di luar garis depan sejak dimulainya serangan Kremlin di Ukraina hampir tiga tahun lalu.
"Mereka yang melakukan kejahatan terhadap Rusia… selalu punya kaki tangan. Saat ini, mereka juga menjadi sasaran militer yang sah. Kategori ini juga bisa mencakup The Times yang dengan pengecut bersembunyi di balik editorial mereka,” tulis Medvedev, yang menjabat sebagai presiden Rusia antara tahun 2008 dan 2012, di saluran Telegram-nya.
Dalam ancaman yang terselubung, mantan presiden yang agresif itu menambahkan bahwa jurnalis di Times harus 'berhati-hati' karena apa pun bisa terjadi di London.
Menanggapi postingan Medvedev, Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menulis di X bahwa ancaman gangster terhadap jurnalis Times sangat menyedihkan.
Russia's Medvedev’s gangster threat against Times journalists smacks of desperation.
Our newspapers represent the best of British values: freedom, democracy and independent thinking. I stand with @thetimes. pic.twitter.com/L6jscmESgn
— David Lammy (@DavidLammy) December 18, 2024