REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melakukan pertemuan dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey di Kantor KKP, Jakarta, Kamis (19/12/2024). Salah satu pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah terkait dukungan terhadap program konservasi.
Trenggono menyampaikan pertemuan ini menindaklanjuti hasil kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo di London pada bulan lalu. Saat itu, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyepakati untuk memperkuat dan merevitalisasi hubungan kedua negara, yang salah satunya terkait dengan kerja sama di bidang kelautan dan perikanan.
Kerja sama tersebut, antara lain mengenai ekonomi biru, konservasi, penguatan kapal penangkap ikan modern dan berkelanjutan, kapal perikanan budi daya serta kapal pengawas sumber daya kelautan dan perikanan. "Pertemuan membicarakan tentang tiga hal, soal karbon biru, budi daya, dan alat tangkap perikanan," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Trenggono mengatakan pengelolaan kawasan konservasi penting dilakukan bersama karena berkaitan dengan penyerapan emisi karbon yang menjadi pemicu utama perubahan iklim. Melalui program Blue Planet Fund, Pemerintah Inggris mendukung pengelolaan kawasan konservasi dan sumber daya alam perikanan secara berkelanjutan di Indonesia.
Trenggono juga membahas sejumlah program strategis Presiden Prabowo yang dapat disokong oleh sektor kelautan dan perikanan. Program ini meliputi program makan bergizi yang menyasar anak usia sekolah, serta ibu hamil dan menyusui, swasembada pangan, hingga pertumbuhan ekonomi delapan persen.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Dominic Jermey menegaskan, penguatan kerja sama di bidang kelautan dan perikanan dapat mendukung pencapaian program-program tersebut. “Kita bicara tentang bagaimana kita memperkuat kerja sama, dalam tiga area tersebut untuk mendukung visi pak Presiden Prabowo. Bersama kita bisa,” ungkap Jermey.