Jumat 20 Dec 2024 20:55 WIB

Sebelum Berhubungan Suami-Istri, Baca Doa Ini!

Berhubungan badan adalah sebuah ibadah bagi pasangan suami dan istri.

ILUSTRASI Hubungan suami-istri
Foto: Unsplash/Sandy Millar
ILUSTRASI Hubungan suami-istri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berhubungan suami-istri mengandung makna ibadah. Hubungan biologis ini merupakan upaya untuk menjaga keluhuran agama (hifdzud din) dan menjaga keberlangsungan keturunan (hifdzun nasl). Karena itu bersetubuh bukan perkara yang sembarangan.

Agar berhubungan suami-istri mengandung nilai ibadah secara maksimal, maka mulailah itu dengan doa. Berikut ini adalah doa sebelum bersetubuh.

Baca Juga

بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Bismillahi Allahumma jannibnaa asy-syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa.

Artinya, "Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami."

Lengkapnya, doa itu terkandung dalam hadis, sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Seandainya salah seorang dari kalian, ketika menggauli istrinya, mengucapkan, 'Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami,' lalu keduanya ditakdirkan memiliki anak, maka setan tersebut tak membahayakannya (si anak)."

Pahala

Seorang ulama dari Mesir, yaitu Dr Muhammad Ali. Menurut dia, jika seorang suami bersetubuh dengan istrinya, maka dia akan mendapat pahala. Sebab, dia telah mengikuti apa-apa yang diperbolehkan dan meninggalkan apa-apa yang dilarang. Hal ini juga dipertegas oleh salah satu hadis Nabi Muhammad SAW tentang sedekah.

Dari Abu Dzar al-Ghifari, Rasulullah SAW bersabda, "Hubungan badan antara kalian (dengan istri atau hamba sahaya kalian) adalah sedekah."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement