Senin 23 Dec 2024 15:01 WIB

Kepedulian terhadap Lingkungan Antarkan Alumnus UNAIR Dirikan Komunitas Nol Sampah

Komunitas Nol Sampah juga aktif melakukan upaya konservasi mangrove di Wonorejo.

Hermawan dalam acara gebyar pilah sampah.
Foto: dokpri
Hermawan dalam acara gebyar pilah sampah.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hermawan adalah salah satu alumnus Universitas Airlangga (UNAIR) yang kini sukses berkiprah di bidang lingkungan. Lulusan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) itu menjadi sosok penting di balik berdirinya Komunitas Nol Sampah, sebuah komunitas yang berfokus pada pengurangan sampah.

Lulusan Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR angkatan 1988 itu, selama menempuh pendidikan di UNAIR sangat aktif mengikuti berbagai organisasi. Bahkan, ia juga merupakan pendiri Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran. Kemampuan berorganisasi, sangat membantu perjalanan karirnya, mulai dari menjadi wartawan hingga aktivis di LBH APIK, Nusa Tenggara Barat.

Hermawan mengaku bahwa kepeduliannya terhadap lingkungan dimulai ketika masih berkuliah. Seringkali mengirimkan beberapa artikel tentang lingkungan di Surabaya Post, Jawa Pos, dan Kompas. Ia menambahkan bahwa setelah lulus dan kembali lagi ke Surabaya, ia turut memperjuangkan rakyat miskin kota bersama urban poor linkage Indonesia.

"Banyaknya kasus mengenai sampah, khususnya sampah plastik membuat saya prihatin dengan kondisi lingkungan di Surabaya. Ketergantungan masyarakat menggunakan kresek sekali pakai, justru menimbulkan masalah sosial dan lingkungan. Contohnya mangrove yang kami tanam di pamurbaya banyak yang mati akibat terlilit sampah kresek," ungkapnya.

Hermawan menjelaskan bahwa awal mula mendirikan Komunitas Nol Sampah karena ingin berfokus pengolahan sampah melalui upaya reuse dan reduce. “Belakangan ini Komunitas Nol Sampah juga fokus pada sampah makanan, dengan upaya pengolahan komposting atau dengan lalat BSF bahkan menggunakan cacing (vermicompost),” jelasnya.

photo
Hermawan dalam acara International Zero Waste Cities Conference. - (dokpri)

Hermawan terus mengembangkan Komunitas Nol Sampah sehingga berdampak baik bagi masyarakat. Mulai dari terlibat dalam program kampung Surabaya Smart City dan kampung Surabaya Hebat. Lebih lanjut, komunitas Nol Sampah turut mendampingi sekolah Adiwiyata di Surabaya, Kabupaten Malang, Blitar, Kabupaten Kediri, Bojonegoro, hingga Mataram.

“Tidak hanya seputar sampah, komunitas Nol Sampah juga aktif melakukan upaya konservasi mangrove di Wonorejo sejak 2012. Kami turut mendampingi petani tambak Truno Djoyo untuk memiliki hutan mangrove. Sebab manfaat hutan mangrove yakni meningkatkan kualitas air dan menambah hasil tangkapan seperti udang, kepiting, dan ikan," tuturnya.

Hermawan berharap bagi seluruh mahasiswa UNAIR untuk aktif berorganisasi, sehingga mampu beradaptasi dengan masyarakat. Sebagai mahasiswa, sepatutnya juga turut berkontribusi menjaga kondisi lingkungan. "Untuk menjaga kondisi lingkungan, ayo kita bersama-sama mengurangi pemakaian sampah plastik sekali pakai. Sehingga lingkungan tetap terjaga dan hidup lebih sehat,” pungkasnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement