REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kerja keras para menteri dalam kabinetnya selama 100 hari pertama pemerintahan.
Dalam pernyataannya, Presiden menegaskan bahwa kabinet saat ini bekerja sebagai satu tim yang solid dengan semangat kebersamaan dan tujuan yang jelas, yakni menghasilkan yang terbaik bagi rakyat.
Salah satu kementerian yang menunjukkan kinerja positif dalam 100 hari pertama adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di bawah kepemimpinan Abdul Mu'ti.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN), Kemendikdasmen berada di urutan kedua dengan tingkat kepuasan tertinggi, mencapai 8,9%. Di urutan pertama ada Kementerian Kesehatan dengan 12,3 persen.
"Hal ini karena publik puas dengan program-program yang mulai dijalankan," kata Peneliti LSN, Fishya Amina, dalam Diskusi Media, Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran: Catatan Kritis dan Tantangan ke Depan, di Kedai Tjikini, Jakarta Pusat, Kamis (23/01/2025).
LSN mencatat, kepuasan publik cukup tinggi dengan program-program yang telah dijalankan Kemendikdasmen. Antara lain, 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang menempati urutan kedua sebagai program dengan kepuasan tertinggi, yakni 87,9 persen.
Selanjutnya program Kemendikdasmen juga berturut-turut ada di urutan ketiga dan keempat yang memiliki kepuasan tinggi, yakni Pelatihan Kompetensi Guru (86,9%), serta Peningkatan Kesejahteraan melalui Sertifikasi (86,7%).
Koordinator TePi Indonesia, Jeirry Sumampow menyatakan bahwa popularitas para menteri tidak selalu berkaitan dengan hasil kinerjanya. Padahal yang dibutuhkan masyarakat ialah hasil dari kerja-kerja para menteri tersebut untuk masyarakat.
Dia menilai, Mendikdasmen Abdul Mu'ti adalah salah satu yang paling menonjol dari sisi kinerja, meski secara popularitas masih di bawah menteri-menteri yang lain.
"Menurut saya, patut diakui, salah satu yang paling menonjol ya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Dan satu lagi Menteri Komdigi, karena mungkin sekarang eranya digital," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika