Kamis 30 Jan 2025 16:20 WIB

Jadi Produsen Mobil Terlaris, Toyota Jual 10,8 Juta Kendaraan di Tahun 2024

Penjualan Toyota di China mengalami penurunan.

Seorang pria mengepel lantai di dekat Toyota Prius PHEV dan Toyota BZ4X selama Pameran Otomotif Internasional Indonesia di Tangerang, Indonesia, 18 Juli 2024.
Foto: REUTERS
Seorang pria mengepel lantai di dekat Toyota Prius PHEV dan Toyota BZ4X selama Pameran Otomotif Internasional Indonesia di Tangerang, Indonesia, 18 Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO- Toyota Motor menjual 10,8 juta kendaraan pada tahun 2024 di seluruh dunia. Posisi nomor satu di tahun 2024 itu menjadikan Toyota menjadi produsen mobil terlaris di dunia selama lima tahun berturut-turut.

Dalam pernyataannya, Kamis (30/1/2025), produsen mobil Jepang itu membukukan penurunan penjualan unit grup global sebesar 3,7 persen tahun lalu. Angka itu termasuk penjualan produsen mobil kompak Daihatsu dan unit truk Hino Motors .

Baca Juga

Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh kemerosotan tajam dalam penjualan di Jepang di mana Toyota Group menghadapi dampak dari masalah tata kelola atas prosedur uji sertifikasi, khususnya di Daihatsu.

Saingan Toyota asal Jerman yang berada di peringkat kedua, Volkswagen Group awal bulan ini, melaporkan penurunan penjualan unit sebesar 2,3 persen tahun lalu menjadi lebih dari 9 juta kendaraan. Karena, berupaya memangkas biaya di dalam negeri dan melawan perang harga di pasar utama Cina.

Penjualan kendaraan Toyota, yang meliputi kendaraan dengan nama yang sama dan merek Lexus, turun 1,4 persen dari tahun sebelumnya pada tahun 2024 menjadi 10,2 juta kendaraan karena penurunan dua digit di Jepang.

Walaupun Toyota menjual mobil dalam jumlah rekor secara keseluruhan, sebagian berkat permintaan kendaraan hibridanya di Amerika Serikat, penjualan unitnya di China menurun hingga 6,9 persen di tengah persaingan harga yang ketat di pasar mobil teratas dunia.

Dari penjualan khusus induknya, mobil hibrida berbahan bakar bensin-listrik mencapai rekor 40,8 persen. Kendaraan listrik bertenaga baterai mencapai 1,4 persen.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement