REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan kembali usulan kontroversialnya untuk mengambil alih kendali Gaza. Trump mengatakan bahwa ia berkomitmen untuk 'membeli dan memiliki' Gaza yang dilanda perang itu.
Berbicara kepada wartawan di Air Force One pada Ahad (9/10/2025), Trump mengatakan Gaza harus dianggap sebagai 'situs real estate besar' dan negara-negara lain di Timur Tengah dapat ditugaskan untuk menangani pembangunannya kembali.
"Sejauh menyangkut pembangunannya kembali, kami mungkin memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya," kata Trump saat dalam perjalanan ke New Orleans untuk menghadiri Super Bowl.
"Tetapi kami berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak pindah kembali. Tidak ada tempat untuk pindah kembali. Tempat itu adalah situs pembongkaran."
Trump juga mengeklaim bahwa warga Palestina yang mengungsi lebih suka untuk tidak kembali ke Gaza meskipun usulannya memicu reaksi keras dari perwakilan Palestina dan sebagian besar masyarakat internasional.
“Jika kita bisa memberi mereka rumah di daerah yang lebih aman – satu-satunya alasan mereka berbicara tentang kembali ke Gaza adalah karena mereka tidak punya alternatif. Ketika mereka punya alternatif, mereka tidak mau kembali ke Gaza,” kata presiden AS.
View this post on Instagram