ShippingCargo.co.id, Jakarta– Presiden Amerika Serikat ke-47 Donald Trump baru-baru ini mengusulkan kebijakan baru yang bertujuan untuk menantang dominasi maritim Tiongkok. Kebijakan ini mencakup pengenaan biaya tambahan pada kapal-kapal asing yang beroperasi di perairan Amerika Serikat, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat posisi maritim AS dan mengurangi ketergantungan pada Tiongkok di sektor logistik dan perdagangan laut.
Tiongkok memang telah lama menjadi pemain utama dalam industri maritim global, dengan armada kapal yang besar dan infrastruktur pelabuhan yang luas. Dominasi ini telah memberikan Tiongkok pengaruh signifikan dalam perdagangan internasional dan rantai pasokan global. Trump, yang dikenal dengan kebijakan proteksionisnya selama menjabat, melihat hal ini sebagai ancaman terhadap kepentingan nasional AS.
“Tiongkok telah memanfaatkan dominasi maritimnya untuk mengontrol perdagangan global. Ini tidak adil bagi Amerika Serikat dan negara-negara lain. Kita perlu mengambil langkah tegas untuk melindungi kepentingan kita,” ujar Trump dalam pernyataannya.
Kebijakan yang diusulkan oleh Trump mencakup pengenaan biaya tambahan pada kapal-kapal asing yang memasuki pelabuhan AS. Biaya ini akan digunakan untuk mendanai modernisasi infrastruktur maritim AS, termasuk pembangunan pelabuhan baru dan peningkatan fasilitas yang ada. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk mendorong penggunaan kapal-kapal berbendera AS dalam perdagangan domestik dan internasional.
“Kebijakan proteksionis seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, ini hanya akan menciptakan ketegangan baru dalam hubungan internasional,” ujar perwakilan Kementerian Luar Negeri Tiongkok, seperti dilansir oleh gCaptain pada Sabtu (22/2/2025)
Negara-negara lain yang bergantung pada perdagangan maritim dengan AS juga mungkin akan merespons kebijakan ini dengan hati-hati. Beberapa negara mungkin akan mencari alternatif untuk mengurangi dampak negatif dari biaya tambahan ini.
Kebijakan yang diusulkan oleh Trump ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk memperkuat posisi maritim AS di panggung global. Dengan investasi dalam infrastruktur dan insentif untuk kapal-kapal berbendera AS, pemerintah AS berharap dapat mengurangi ketergantungan pada Tiongkok dan meningkatkan daya saing maritimnya.
Usulan kebijakan Trump untuk mengenakan biaya tambahan pada kapal asing mencerminkan upaya AS untuk menantang dominasi maritim China dan memperkuat posisinya sendiri di sektor ini. Meskipun kebijakan ini memiliki potensi untuk meningkatkan infrastruktur maritim AS dan menciptakan lapangan kerja baru, dampaknya pada perdagangan global dan hubungan internasional perlu diperhatikan dengan cermat.
Dengan persaingan yang semakin ketat antara AS dan Tiongkok, masa depan industri maritim global akan terus menjadi sorotan. Kebijakan ini mungkin hanya menjadi awal dari perubahan besar dalam lanskap maritim internasional.