REPUBLIKA.CO.ID, Kesadaran umat Islam Indonesia untuk menghabiskan sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan itikaf sudah semakin tinggi. Masyarakat berbondong-bondong menuju masjid untuk berdiam diri dan memperbanyak ibadah. Masjid-masjid juga membuka layanan itikaf dengan berbagai fasilitas.
Itikaf sendiri adalah ibadah sunah saat Ramadhan. Kaum lelaki dianjurkan untuk melakukan itikaf karena Rasulullah SAW juga melakukannya pada hari-hari terakhir Ramadhan. Lantas, apakah sunah itikaf juga berlaku untuk Muslimah?
Syekh Ahmad Azzauman dalam esainya Al-I'tikaf Hikmatuhu wa Ahkamuhu menjelaskan, anjuran untuk itikaf berlaku baik untuk laki-laki maupun perempuan. Syekh Ahmad merujuk pada hadis Aisyah yang menyebutkan Rasulullah kerap menghidupkan 10 hari terakhir Ramadhan dengan itikaf.
Kemudian, para istri Rasulullah SAW melanjutkan tradisi itu. Aisyah berkata, "Nabi SAW melakukan iktikaf pada hari kesepuluh terakhir di bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah hingga beliau wafat. Kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim).