REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menegaskan perannya sebagai Kampus Digital Kreatif yang berbasis artificial intelligence (AI) melalui Festival Edukasi & Inovasi AI 2025.
Bertempat di Gedung UBSI Kampus Kalimalang, Jl SMA Kapin No. 239A, RT 9/RW 4, Pd Klp, Kec Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, acara yang berlangsung Rabu, 2 Juli 2025 mendatang ini, mengangkat tema “EDUvolution: Where Innovation Meets Intelligence”.
Ini bentuk kolaborasi lintas sektor dalam menjawab tantangan dan peluang perkembangan AI di era digital. Festival tersebut juga menjadi wadah penting untuk mendiskusikan pemanfaatan AI dalam tiga bidang krusial: pendidikan, bisnis dan keamanan siber.
UBSI menghadirkan sejumlah narasumber berpengaruh dari dunia teknologi, pendidikan, bisnis dan keamanan siber, di antaranya, AKBP Fian Yunus, Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya dan Verry Riyanto, Head of Technology and Information UBSI.
Selain itu Riky Romadon, Head of R&D Republika, Achmad Syarifuddin, perwakilan dari Skorlife, Alfonsus Dwianto Wibowo, CEO Danacita, Agung Dwi Sandi yang merupakan founder dan CEO KoLID (dari KoLID) serta Brilian Fairiandi, AI Visual Artist (dari AICO).
Rektor UBSI, Prof Dr Ir Mochamad Wahyudi mengatakan, pentingnya literasi digital yang seimbang antara inovasi dan etika.
“Festival ini menjadi bukti komitmen UBSI dalam menciptakan generasi kreatif yang siap menghadapi disrupsi digital dengan solusi berbasis AI yang etis dan bermanfaat,” katanya, saat diwawancarai di Jakarta, Selasa (17/6/2025).
Selain itu, festival ini menghadirkan keynote speech dari Dian Martin, Ketua Asosiasi Artificial Intelligence Indonesia (AAII) dan akan membahas arah perkembangan AI di Indonesia serta pentingnya membangun kolaborasi antara kampus, industri, dan masyarakat.
Prof Wahyudi mengatakan, sebagai Kampus Digital Kreatif, UBSI terus berinovasi dalam mengedukasi generasi muda agar mampu memanfaatkan teknologi secara produktif dan bertanggung jawab.
‘’Festival ini menjadi langkah nyata UBSI dalam menghubungkan dunia pendidikan dan industri melalui ekosistem digital yang adaptif dan solutif,” ujarnya.