REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Solusi emas Danamon Syariah mencatat portopolio pembiayaan sebesar Rp 9 miliar hingga Juni 2011. Menurut Executive Vice President Solusi Emas Danamon Syariah, M Budi Utomo, pertumbuhan masih ditopang 11 cabang pilot project yang sudah dioperasikan sejak dua tahun lalu.
"Hingga akhir 2011, Solusi Emas diharapkan mampu meningkat hingga Rp 50 miliar," ujarnya pada Republika, Rabu (3/8) malam.
Sementara di 2012, pertumbuhan bisnis ini diharapkan mampu mencapai Rp 744 miliar dan menjadi Rp 1,7 triliun di akhir 2013. "Kini kita mematok jangka waktu (tenor) empat bulan untuk pembiayaan ini," jelasnya.
Namun nantinya, Solusi Emas Danamon Syariah kemungkinan besar bakal meningkatkan layanan dengan menambahkan metode pembiayaan angsuran dari enam bulan hingga 14 bulan. Solusi Emas membidik sejumlah pasar tertentu untuk memasarkan pembiayaan ini. Meliputi pedagang, karyawan, ibu rumah tangga dan pensiunan serta mahasiswa.
Akad yang digunakan merupakan perpaduan qard dan ijarah. Di mana fee (ujrah) pada akad qard diterapkan pada saat pemberian pembiayaan terjadi sedangkan ijarah dikenakan sebagai biaya sewa pada saat penitipan emas dilakukan.
Sebelumnya, solusi emas Danamon Syariah menggunakan istilah Gadai Emas. Namun istilah ini diganti mengikuti saran BI yang menilai gadai emas tak sesuai dengan konsep transaksi emas di perbankan syariah.
BI menilai transaksi emas perbankan syariah lebih bersifat penitipan. Karena emas dijaminkan sebagai agunan untuk meminjam uang.