Senin 17 Oct 2011 13:17 WIB

Tenaga Profesional Perbankan Syariah Langka

Rep: Nuraini/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Pertumbuhan industri perbankan syariah global terkendala kelangkaan tenaga professional. Di Indonesia, sedikitnya dibutuhkan 200 ribu bankir untuk perbankan syariah hingga lima tahun mendatang.

Kepala unit syariah Bank Sarasin & Co Swiss, Fares Mourad mengatakan kebutuhan tenaga professional di perbankan syariah terjadi hampir di semua negara yang memiliki industri tersebut. Kekurangan tenaga professional ini akan mempengaruhi pertumbuhan perbankan syariah global.

"Salah satu isu melambatnya pertumbuhan industri perbankan syariah global adalah kelangkaan tenaga professional. Ini tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan tapi sampai pada lingkup kualitas layanan,"  ujarnya seperti dikutip laman Zawya, Senin (17/10).

Dia mengatakan perbankan syariah telah berjalan relatif baik. Akan tetapi, perbankan syariah tidak hanya perlu mengembangkan produk serta layanan. "Perbankan syariah butuh konsep seperti perencanaan keuangan," ujarnya.

Karena itulah, tenaga professional di perbankan syariah semakin mendesak terpenuhi. Produk baru dari perbankan syariah muncul setiap hari. Hal ini tidak hanya butuh inovasi tetapi juga pertumbuhan permintaan

dari konsumen. Kemunculan produk tersebut harus diimbangi pertumbuhan permintaan konsumen.

Industri keuangan syariah saat ini masih terus tumbuh. Sejak 50 tahun lalu saat perbankan syariah pertama

didirikan, industri tersebut telah menawarkan berbagai macam produk dan layanan seperti manajemen keuangan dan portofolio.

Ke depan, perbankan syariah tersebut membutuhkan berbagai konsep perencanaan yang berkaitan dengan

keberlanjutan industri. Pemenuhan kebutuhan tenaga professional di perbankan syariah dinilai akan mengurangi tantangan industri tersebut ke depan.

Dengan tenaga professional yang dimiliki, perbankan syariah dapat membuat perencanaan dan memantau realisasi menuju target pertumbuhan. "Dengan pengetahuan (dari tenaga professional), perbankan syariah dapat menilai situasi dengan benar, merancang managemen dan memantau realisasi terhadap setiap perubahan untuk menuju target pertumbuhan. Proses itu akan menanggulangi berbagai hambatan perbankan syariah ke depan," bebernya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement