Jumat 08 Aug 2025 18:39 WIB

Rendahnya Penetrasi Asuransi Jiwa, Allianz Syariah Optimalkan Jaringan Agen

Rendahnya literasi dan akses digital menjadi penghalang utama.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Direktur Allianz Syariah, Achmad Kusna Permana. Allianz Life Syariah Indonesia mengandalkan jaringan agen sebagai garda terdepan perluasan perlindungan berbasis prinsip syariah. (ilustrasi)
Foto: Allianz Syariah
Direktur Allianz Syariah, Achmad Kusna Permana. Allianz Life Syariah Indonesia mengandalkan jaringan agen sebagai garda terdepan perluasan perlindungan berbasis prinsip syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih di bawah 4 persen, jauh dari rata-rata kawasan. Rendahnya literasi dan akses digital menjadi penghalang utama, terutama di segmen masyarakat menengah ke bawah. Untuk menjangkau kelompok ini, Allianz Life Syariah Indonesia mengandalkan jaringan agen sebagai garda terdepan perluasan perlindungan berbasis prinsip syariah.

“Kami percaya perlindungan harus bisa diakses semua orang, termasuk yang belum terbiasa dengan layanan digital. Inklusi bagi kami bukan jargon, tapi komitmen yang dijalankan dengan pendekatan yang membumi,” ujar Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia, Elmie Bin Aman Najas, dikutip Jumat (8/8/2025).

Baca Juga

Direktur Allianz Life Syariah Indonesia, Jazilah Firdaus, menegaskan, perluasan jangkauan menghadapi hambatan nyata mulai dari minimnya pemahaman konsep proteksi syariah hingga kendala sederhana seperti ketiadaan akun email untuk pendaftaran. “Pendekatan yang adaptif sangat dibutuhkan agar perlindungan syariah benar-benar menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Agen asuransi syariah menjadi penghubung langsung antara kebutuhan perlindungan dan nilai-nilai spiritual. Mereka memberi edukasi, membangun kepercayaan, dan hadir mendampingi nasabah saat menghadapi musibah. Allianz menyebut peran ini bukan sekadar distribusi produk, melainkan misi sosial yang memberdayakan komunitas.

“Allianz Syariah memandang agen sebagai duta nilai yang menyampaikan kebaikan yang menguatkan. Menjadi agen adalah peluang untuk tumbuh sebagai individu, sekaligus menjadi penggerak yang memberdayakan dan melindungi komunitasnya,” kata Elmie.

Selain fleksibilitas waktu, profesi agen menyediakan peluang pengembangan diri dan pendapatan berkelanjutan. Setiap interaksi menjadi momentum menumbuhkan literasi keuangan dan memperluas proteksi di masyarakat, baik di kota besar maupun pelosok.

Dengan kombinasi digitalisasi dan sentuhan personal, Allianz Syariah menargetkan pemerataan manfaat perlindungan keuangan syariah agar keberkahan dan rasa aman finansial dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement