REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menegaskan bahwa isu perombakan (reshuffle) Kabinet Merah Putih tidak perlu disikapi dengan spekulasi. Dia menyatakan, perombakan kabinet hanya akan terjadi apabila telah diumumkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Reshuffle ini hanya terjadi kalau diumumkan oleh Presiden. Jadi selama tidak diumumkan oleh Presiden, tentu kita tidak perlu berspekulasi," ujar Hasan saat memberikan keterangan pers di Kantor PCO, Jakarta, Kamis (14/8/2025).
Hasan mengatakan, tugas para pembantu Presiden adalah menjalankan arahan dan amanah yang telah diberikan. Jajaran di lingkungan Kantor Komunikasi Kepresidenan pun diarahkan untuk fokus bekerja sesuai perintah Presiden dan melaksanakan program-program pemerintahan.
Hasan menambahkan, jika nantinya perombakan kabinet benar-benar dilakukan, masyarakat dan jajaran pemerintahan akan mengetahui langsung dari pengumuman Presiden. "Mari kita fokus saja bekerja menjalankan perintah-perintah dari Presiden dan menjalankan program-program pemerintahan. Kalaupun itu ada nanti, ya kita akan tahu begitu diumumkan oleh Presiden," ujar dia.
Sebelumnya, Hasan menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menilai jajaran Kabinet Merah Putih saat ini bekerja dengan sangat solid dan kompak. Hal itu disampaikan Hasan menanggapi munculnya spekulasi publik terkait kemungkinan perombakan kabinet atau reshuffle.
"Yang disampaikan Presiden adalah hari ini beliau merasakan kabinet sangat solid, kabinet sangat kompak," ujar Hasan, Kamis (7/8/2025).
Hasan menyampaikan, Presiden Prabowo mengapresiasi kerja keras seluruh anggota kabinet yang dinilai menunjukkan semangat kolaboratif antarkementerian dan lembaga. Presiden, kata dia, juga menyampaikan rasa terima kasih atas kekompakan tim yang dianggap bekerja sepenuh hati dalam menyelesaikan tugas pemerintahan.
"Beliau mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota kabinet yang dirasa bekerja sangat keras, sudah bekerja dengan sepenuh hati dalam tim yang solid, saling bekerja sama antar kementerian," ujar Hasan.
Sebelumnya, pada pertengahan Juli, Presiden Prabowo mengatakan, reshuffle bisa terjadi jika para menteri tidak bisa bertindak cepat dalam mengambil keputusan besar.